REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah prestasi mentereng pernah ditorehkan Tontowi Ahmad bersama pasangannya Liliyana Natsir. Kejuaraan Dunia, BWF Final, All England dan puncaknya tentu saja medali emas Olimpiade 2016. Semua itu bisa diraih Owi, sapaan akrabnya, karena dia seorang pekerja keras.
"Owi seorang pekerja keras, menu latihan apa pun selalu dilahap. Selain itu, Owi mampu berperan sangat baik ketika bermain di posisi belakang sehingga melengkapi Butet (Liliyana Natsir) yang piawai bermain di depan net. Banyak poin dihasilkan oleh mereka ketika dalam posisi menyerang," kata mantan ganda putra nomor satu dunia, Luluk Hadiyanto kepada Republika.co.id, Senin (18/5).
Mundurnya Owi dari dunia bulu tangkis profesional, menurut Luluk, karena prestasinya menurun setelah ditinggal Butet yang pensiun terlebih dahulu. Prestasi Owi kurang mentereng setelah berpisah dengan Liliyana Natsir.
"Tontowi tentu berharap tetap ingin berprestasi ketika berpasangan dengan Winny Kandouw namun hasil yang di dapat tidak sesuai dengan kenyataannya. Daripada menghabiskan waktu dan energi dengan hasil yang kurang maksimal, kemungkinan Owi akan mempersiapkan masa depannya," kata mantan pasangan Alvent Yulianto ini.
Terlepas dari keputusan Owi gantung raket, Luluk berharap pebulu tangkis kelahiran Banyumas itu tetap memberikan tenaga dan pikirannya kepada bulu tangkis Indonesia. Apalagi, kata Luluk, persaingan bulu tangkis dunia begitu ketat dalam era profesionalisme dan industri olahraga.