Senin 18 May 2020 16:33 WIB

Pimpinan Gontor Wafat, Santri: Beliau Guru Penyabar

Santrinya pun banyak yang mengikuti pelaksanaan sholat jenazah Kiai Syamsul.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
KH Syamsul Hadi Abdan wafat.
Foto: tangkapan layar Instagram Gontor
KH Syamsul Hadi Abdan wafat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, KH Syamsul Hadi Abdan wafat pada Senin (18/5) setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Madiun, Jawa Timur. Hal ini dibenarkan Ketua Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Program Pascasarjana Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Ustaz M. Kholid Muslih.

“Beliau wafat pukul 9.15 pagi tadi di rumah sakit umum Madiun. Sekarang sudah dimakamkan setelah tadi jam setengah satu dishalatkan,” ujar Ustaz Kholid saat dihubungi Republika.co.id, Senin (18/5).

Menurut Ustaz Kholid, sebelum wafat Kiai Syamsul sempat tidak sadarkan diri sekitar tiga bulan yang lalu. Setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata beliau diketahui mengalami beberapa penyakit. Akhirnya, Kiai Syamsul dibawa ke Jakarta untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Ustaz Kholid melanjutkan, setelah dari Jakarta kondisi Kiai Syamsul pun semakin membaik dan bisa beraktifitas seperti biasa. Namun, pada Senin (11/5) malam lalu Kiai Syamsul terjatuh hingga tidak sadarkan diri. “Senin malam lalu beliau terjatuh tidak sadarkan diri, kemudian dibawa ke Madiun. Tapi, tidak ada perkembangan sampai akhirnya wafat hari ini,” ucapnya.

Sebagai santrinya, Ustaz Kholid melihat sosok almarhum Kiai Syamsul sebagai guru yang sangat penyabar dan menyayangi seluruh santrinya. Bahkan, menurut dia, almarhum selalu rajin mengontrol santri-santrinya.

“Beliau sosok guru yang penyabar, yang rajin, yang terus mengontrol santri-santrinya, dan disiplin. Itu yang saya lihat dari sosok beliau,” katanya.

Karena kecintaannya terhadap sang kiai, santrinya pun banyak yang mengikuti pelaksanaan sholat jenazah Kiai Syamsul. Setelah dishalati, jenazah almarhum langsung dimakamkan di komplek pemakaman Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo.

“Karena kita tidak menerima yang dari luar, maka tadi dishalati oleh semua santri kelas enam, sekitar 800 santri dan guru- guru senior yang  ada di dalam, sekitar 150-an orang. Jadi, ada sekitar seribuan orang tadi yang ikut sholat jenazah,” jelas Ustaz Kholid.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement