Selasa 19 May 2020 17:01 WIB

Ini yang Terjadi Setelah Dua Bulan di Rumah Saja

Masyarakat diimbau hindari jam sibuk.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Natalia Endah Hapsari
Warga Australia yang telah menjalani karantina (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/RICHARD WAINWRIGHT
Warga Australia yang telah menjalani karantina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES -- Warga New South Wales (NSW) diminta menghindari jam-jam sibuk ketika ingin melakukan perjalanan, untuk mencegah kepadatan di transportasi umum. Negara bagian NSW telah melonggarkan lockdown dan mengizinkan warganya untuk kembali melakukan aktivitas setelah dua bulan berada di dalam rumah.

"Kami biasanya mendorong orang untuk naik angkutan umum tetapi mengingat kendala di puncak dan fakta bahwa kami melakukan jarak sosial, kami ingin orang-orang mempertimbangkan berbagai cara untuk bekerja," ujar Perdana Menteri NSW,  Gladys Berejiklian.

Berejiklian berencana akan memperbanyak jalur sepeda dan tempat parkir. Pemerintah NSW meminta agar pengelola kereta api dan bus melakukan penyemprotan desinfektan serta pembersihan secara berkelanjutan di seluruh armada mereka. "Di sekitar pusat bisnis akan disediakan lebih banyak tempat parkir kendaraan," ujar Berejiklian.

NSW yang memiliki jumlah penduduk terpadat hanya melaporkan satu kasus infeksi virus korona dalam 24 jam dan satu kematian yang pertama secara nasional dalam sepekan terakhir. Dengan demikian, jumlah kasus infeksi virus korona secara nasional menjadi 7.060 dan 99 kematian.

Sementara, negara bagian Victoria melaporkan enam kasus baru infeksi virus korona dalam 24 jam terakhir. Media setempat melaporkan, 12 gerai McDonald di Victoria ditutup setelah seorang petugas pengiriman dinyatakan positif terinfeksi virus korona.

CEO McDonald Australia, Andrew Gregory mengatakan, petugas layanan pengiriman tersebut tidak memiliki gejala. Dia menambahkan, tidak ada pengunjung McDonald yang berisiko tertular virus korona dari petugas layanan pengiriman.

 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement