REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung bertambah drastis 16 kasus pada Senin (18/5). Sebelumnya, pasien positif 67 orang kini bertambah menjadi 83 orang. Sedangkan yang masih dirawat 51 orang, meninggal dunia bertambah menjadi enam orang, dan sembuh 26 orang.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Senin (18/5), jumlah ODP 3.112 orang, masih proses pemantauan 14 hari 98 orang, dan selesai dipantau 3.010 orang. ODP meninggal dunia empat orang.
Sedangkan PDP sebanyak 94 orang, masih dirawat 13 orang, dan sudah pulang, negatif, dan sembuh 63 orang. PDP meninggal dunia 18 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana belum memberikan keterangan resmi adanya penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Lampung, Senin siang. Reihana yang juga kepala Dinkes Lampung akan menjelaskan secara detil terkait dengan penambahan pasien positif, dan juga pasien positif yang meninggal dunia pada petang atau malam hari.
Keterangan yang diperoleh Republika.co.id, Senin (18/5) petang, penambahan 16 orang pasien positif Covid-19 tersebut di antaranya berada di Kabupaten Lampung Utara bertambah satu orang dari empat orang pasien positif menjadi lima orang.
Kota Bandar Lampung bertambah enam orang dari 31 pasien menjadi 37 pasien. Kota Metro bertambah satu orang dari satu pasien menjadi dua pasien. Kabupaten Lampung Tengah bertambah delapan orang, dari enam pasien menjadi 14 pasien.
Dari data tersebut, Kota Bandar Lampung yang sudah masuk zona merah Covid-19 pasien positif terus bertambah menjadi 37 orang. Kemudian disusul Kabupaten Lampung Tengah bertambah menjadi 14 pasien. Sedangkan Kabupaten Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Timur, Tulangbawang, dan Mesuji masih nol kasus pasien positif Covid-19 di Lampung.
Meski jumlah pasien positif Covid-19 di Lampung terbanyak berada di Kota Bandar Lampung, sebagai ibukota provinsi, berdasarkan pemantauan Republika.co.id, Senin siang pada H-5 Idul Fitri 1441 H, makin ramai masyarakat di jalan-jalan, pasar, mal, dan pusat perbelanjaan moderen lainnya.
Warga memadati mal-mal untuk berbelanja kebutuhan lebaran baik pangan maupun sandang. Meski demikian, warga tetap memakai masker, namun terjadi desak-desakan dan kerumunan warga yang memasuki mal atau pasar. Sedangkan di jalan raya, arus lalu lintas kendaraan makin pada dari biasanya. Kemacetan mulai terjadi seperti sebelum masa Covid-19. Warga seakan tidak peduli dengan bahaya Covid-19 lagi.
Juni, warga Kota Bandar Lampung menyaksikan ramainya warga kota di pasar-pasar dan jalanan. Aktivitas warga yang berbelanja menjelang Idul Fitri semakin meningkat menjelang lima hari lagi Lebaran. "Jalan-jalan mulai macet, pasar banjir manusia," kata Juni.