Selasa 19 May 2020 00:26 WIB

BTN Mulai Ekspansi Bisnis Merchant

BTN akan memasok mesin EDC ke merchant-merchant di area komersial.

Rep: Novita Intan/ Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana memulai ekspansi bisnis merchant acquirer khusus sektor properti pada tahun ini. Adapun ekspansi ini akan dikembangkan dengan memasok mesin Electronic Data Capture (EDC) pada ekosistem bisnis perseroan.

Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan, pengembangan mesin EDC akan difokuskan ke ekosistem BTN seperti developer, ritel alat dan perkakas bangunan serta notaris.

“Kami mendorong bisnis transaksi dengan melakukan ekspansi merchant acquirer yang tetap berorientasi ke bisnis inti perseroan (sektor properti),” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/5).

Pahala mencontohkan, BTN akan memasok mesin EDC ke merchant-merchant di area komersial yang pembangunannya berasal dari kredit perseroan. Hingga akhir tahun ini, perseroan akan memasok lima ribu mesin EDC dan tahun depan sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu mesin EDC.

“Kami masih menyususn dan menyempurnakan bisnis modelnya. Saat ini fokusknya menyediakan EDC yang mendapat dukungan pembiayaan dari BTN,” ucapnya.

Di sisi lain, perseroan masih optimis kinerja tumbuh positif hingga akhir tahun di tengah pandemi Covid-19. Setidaknya peran perbankan masih besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat. 

“Kami melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan,” ucapnya,

Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit BTN yang masih tumbuh 4,59 persen atau telah menyalurkan kredit sampai dengan kuartal satu 2020 sekitar Rp 253,25 triliun. Selain rasio-rasio keuangan perseroan juga masih terjaga baik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement