REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berencana memulai ekspansi bisnis merchant acquirer khusus sektor properti pada tahun ini. Adapun ekspansi ini akan dikembangkan dengan memasok mesin Electronic Data Capture (EDC) pada ekosistem bisnis perseroan.
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan, pengembangan mesin EDC akan difokuskan ke ekosistem BTN seperti developer, ritel alat dan perkakas bangunan serta notaris.
“Kami mendorong bisnis transaksi dengan melakukan ekspansi merchant acquirer yang tetap berorientasi ke bisnis inti perseroan (sektor properti),” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/5).
Pahala mencontohkan, BTN akan memasok mesin EDC ke merchant-merchant di area komersial yang pembangunannya berasal dari kredit perseroan. Hingga akhir tahun ini, perseroan akan memasok lima ribu mesin EDC dan tahun depan sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu mesin EDC.
“Kami masih menyususn dan menyempurnakan bisnis modelnya. Saat ini fokusknya menyediakan EDC yang mendapat dukungan pembiayaan dari BTN,” ucapnya.
Di sisi lain, perseroan masih optimis kinerja tumbuh positif hingga akhir tahun di tengah pandemi Covid-19. Setidaknya peran perbankan masih besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat.
“Kami melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan,” ucapnya,
Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan kredit BTN yang masih tumbuh 4,59 persen atau telah menyalurkan kredit sampai dengan kuartal satu 2020 sekitar Rp 253,25 triliun. Selain rasio-rasio keuangan perseroan juga masih terjaga baik.