Senin 18 May 2020 20:20 WIB

Spotify akan Hadirkan Konten Dukung Kesehatan Mental

Spotify bekerja sama dengan CALM hadirkan konten Pekan Kesadaran Kesehatan Mental.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Layanan streaming musik Spotify akan menyediakan konten yang akan menampung daftar putar dari para musisi yang fokus pada isu kesehatan mental.
Foto: EPA
Layanan streaming musik Spotify akan menyediakan konten yang akan menampung daftar putar dari para musisi yang fokus pada isu kesehatan mental.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan streaming musik dan podcast, Spotify, akan menghadirkan konten baru untuk memeringati pekan Kesadaran Kesehatan Mental. Bermitra dengan CALM (Campaign Against Living Miserably), Spotify juga siap meluncurkan hub konten yang akan menampung daftar putar dari para musisi yang fokus pada isu kesehatan mental.

Musisi tersebut antara lain Tinie Tempah, The Receipts, Ray Blk, Ms Banks, Che Lingo, dan Harry Pinero. Direktur Pelaksana Spotify UK dan Irlandia, Tom Connaughton mengatakan bahwa musik dapat meningkatkan suasana hati. Karenanya, tidak mengherankan jika orang-orang memilih musik dan podcast untuk membantu menenangkan gangguan mental mereka.

Baca Juga

"Mendengarkan musik bisa membuat suasana hati kita terangkat. Membuat kita tertawa, menghidupkan ingatan kita bahkan membantu kita merasa terhubung dengan orang lain," kata Connaughton.

Melalui kemitraan dengan CALM, dia berharap dapat membantu menciptakan kesadaran yang lebih luas tentang Pekan Kesadaran Kesehatan Mental. Spotify berharap, kontennya dapat memainkan peran dalam kesehatan mental, khususnya kala pandemi Covid-19.

CEO CALM, Simon Gunning, mengatakan, di masa-masa yang tidak pasti ini banyak orang merasakan dampak dari isolasi mandiri. Dengan musik dan audio diyakini bisa memberi efek luar biasa untuk menenangkan, menyatukan, dan menghubungkan semua orang bahkan ketika tidak bisa bersama.

"Dengan bekerja sama dengan Spotify, kami berharap dapat memberikan sedikit kelegaan dan membantu orang-orang beristirahat dari semua yang terjadi, sambil membuka percakapan tentang kesehatan mental dan mengingatkan mereka bahwa kami di sini jika mereka membutuhkan," kata Gunning dilansir Music Week, Senin (18/5).

Spotify telah melakukan penelitian terhadap hubungan antara musik dan kebahagiaan. Hasilnya 88 persen dari 2.000 responden mengatakan mereka menggunakan musik untuk meningkatkan mood mereka.

Sementara itu, 40 persen mengatakan musik dan podcast membantu mengurangi stres saat isolasi. Mereka juga mengakui bahwa mendengarkan musik atau podcast dengan teman atau keluarga dapat mengangkat suasana hati mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement