REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petarung MMA asal Amerika Serikat, Justin Gaethje, sesumbar bisa merebut gelar juara dunia kelas ringan UFC dari genggaman Khabib Nurmagomedov. The Highlight mengaku sudah mengetahui cara menaklukkan petarung Muslim asal Rusia tersebut.
Gaethje membeberkan strateginya tersebut kepada wartawan ESPN, Brett Okamoto, Ahada (17/5). ''Saya hanya butuh menendang betisnya delapan kali sebelum dia (Khabib Nurmagomedov) akhirnya menyerah,'' kata Gaethje, seperti dikutip Republikbola dari Bleacherreport.com, Senin (18/5).
(Baca: Khabib dapat kejutan saat berkunjung ke Tajikistan)
Gaethje mengakui serangan pada betis bukan satu-satunya cara untuk menjatuhkan The Eagle. Banyak faktor yang akan menentukan dalam pertarungan nanti.
''Tapi, intinya adalah semua soal kardio,'' katanya.
(Baca: Khabib panik ditanya ARE YOU HOT oleh jurnalis cantik)
Olahraga kardio diyakini dapat memperkuat jantung dan paru-paru. Berasal dari kata kardiovaskular, olahraga kardio yang memiliki ritme gerakan teratur ini mampu meningkatkan denyut jantung dan menjaga ketahanan tubuh.
Seperti Truk
Karena itu, Gaethje mengaku akan menitikberatkan persiapannya pada masalah kardio. ''Jika kakiku kuat, maka saya tidak akan mudah lelah,'' katanya.
''Dan jika mudah lelah, saya bisa terus bangkit,'' kata Gaethje. ''Dan jika mampu bangkit, saya bisa menghajar dia (Khabib Nurmagomedov) seperti layaknya sebuah truk.''
Kekuatan pukulan Gaethje memang perlu diwaspadai Khabib. Dalam pertarungan UFC 249 pada pekan lalu, Gaethje berhasil melayangkan tinjuan bertubi-tubi ke arah wajah Tony Ferguson.
Dikutip dari MMAFighting pada Senin (11/5), total selama 20 menit lebih, Ferguson menerima 143 serangan signifikan dari Justin. Termasuk 100 pukulan yang mendarat tepat di kepala.
Wajah Ferguson berantakan dengan lebam di mana-mana. Darah pun tak henti-hentinya mengucur.
Luar biasanya, dipukul berapa kali pun, Ferguson tak pernah tumbang. Ia selalu bangkit dan berusaha memberikan perlawanan meskipun akhirnya itu percuma.