REPUBLIKA.CO.ID, MESIR -- Penyebaran virus corona di Mesir masih terbilang tinggi. Karena itu, Pemerintah Mesir mengambil langkah-langkah tegas perketat penyebaran selama Idul Fitri.
Dilansir dari Ahram Online, Pemerintah Mesir melakukan delapan langkah pengetatan selama Idul Fitri yang diperkirakan dimulai pada 24 Mei 2020.
Pertama, jam malam nasional telah diperpanjang empat jam, mulai pukul 05.00 sore sampai pukul 06.00 pagi dari 24 Mei sampai 29 Mei 2020.
Kedua, menutup semua toko, pusat perbelanjaan atau mal, pantai, taman, taman umum, dan tempat rekreasi lainnya akan ditutup selama enam hari.
Ketiga, semua moda transportasi umum tidak akan beroperasi mulai 24 hingga 29 Mei 2020.
Keempat, layanan pelatih regional dan transportasi umum antara gubernur akan ditangguhkan.
Kelima, Sholat Idul Fitri akan dilakukan di rumah dengan doa yang disiarkan dari masjid.
Keenam, diwajibkan menggunakan masker di tempat-tempat umum dan bagi pelanggar akan dikenai sanksi hukuman.
Ketujuh, warga tidak akan diizinkan menggunakan transportasi pribadi atau umum tanpa masker.
Kedelapan, Factories akan bertugas memproduksi masker yang bisa digunakan kembali.
Selain itu, kegiatan-kegiatan lain akan mulai dipertimbangkan dibuka pada pertengahan Juni 2020 nanti. Seperti membuka kembali masjid-masjid, klub olagraga, dan pusat pemuda akan dilanjutkan pada pertengahan Juni.
Selanjutnya, Mal dan toko-toko akan mulai dibuka sekali lagi pada 30 Mei mendatang. Toko-toko dan Mal hanya diizinkan hingga pukul 05.00 sore.
Terakhir seminggu setelah Idul Fitri jam malam akan dipersingkat mulai pukul 08.00 malam sampai 06.00 pagi selama dua minggu atau sampai pertengahan Juni.