REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) disebut bakal dibuka pada Juni 2020 mendatang. Dalam pelaksanaan PPDB di tengah pandemi Covid-19 ini, sejumlah skenario disebut telah disiapkan pemerintah.
"Ada tiga skenario yang dilaporkam ke kami," kata Wakil Ketua Komisi X (Pendidikan) DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi saat dihubungi, Senin (18/5).
Dede menjelaskan, skenario pertama adalah apabila kondisi kembali normal. Selama ini, kata dia, pemerintah masih mengasumsikan tahun ajaran baru berjalan normal yakni dimulai pada Juli 2020.
Apabila ini yang diinginkan, maka kata Dede pada Mei atau Juni kondisi kesehatan di Indonesia harus sudah dalam keadaan baik. "PSBB (pembatasan sosial berskala besar) sudah diangkat," ujar dia.
Adapun skenario kedua, yaitu jika masih pandemi tahun ajaran tetap diberlakukan Juli 2020. Apabila demikian, maka menurut Dede, pembelajaran semester depan akan digelar secara daring atau online.
Sedangkan, skenario ketiga adalah dengan melakukan perubahan besar. Perubahan besar itu yakni menggeser tahun ajaran baru ke Januari 2021, mengingat negara lain juga memiliki tahun ajaran baru yang berbeda-beda.
"Tapi saat ini yang sudh dilakukan di bebrapa daerah opsi kedua," papar Dede.
Namun, legislator Demokrat itu juga menegaskan, dari tiga skenario yang disiapkan, skenario pertama ditolak. Terlebih, jika skenario PPDB secara normal itu diberlakukan di zona merah Covid-19.
Dede pun menegaskan, sejauh ini, mekanisme pembelajaran yang disiapkan masih sama seperti yang diterapkan saat ini. Sekolah pun tetap diminta memberlakukan pembelajaran daring.
"Sementara masih online dengan konsep project base Jadi bukan hanya studi, tapi pembuatan project group kecil. Nanti akan diuji melalui presentasi kepada guru," kata Dede Yusuf menambahkan.