Senin 18 May 2020 22:03 WIB

Dinkes: Kasus Positif Covid-19 di Banjarmasin Melonjak

Dinkes Kota Banjarmasin mengatakan kasus positif Covid-19 di wilayah itu melonjak.

Virus Corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus Corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin mengakui kasus positif Covid-19 di wilayah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan itu melonjak. Padahal Pemkot Banjarmasin telah memperpanjang penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diperpanjang hingga 21 Mei 2020.

Kepala Dinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan lonjakan hingga puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam beberapa hari ini dikarenakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 gencar melakukan tracking. Salah satunya melalui rapid test massal.

Baca Juga

"Sebelum penerapan PSBB kan kita istilahnya kekurangan peluru untuk berperang, sekarang rapid test kita miliki banyak, lalu kita lakukan tes massal, ketemulah demikian," ujarnya, Senin (18/5).

Ia menegaskan, bahwa gencarnya rapid test massal ini untuk menemukan sebanyak-banyaknya orang di luar sana, khususnya Orang Tanpa Gejala (OTG). "Kita memang ingin menemukan sebanyak-banyaknya orang yang positif tanpa gejala ini, bahkan kita prediksi akan lebih 200, ini memang harus ditemukan," katanya.

Hingga, lanjut dia, secepatnya juga ditangani agar tidak terlalu luas menjangkiti yang lainnya. Machli kembali menegaskan, kenapa sekarang ini jadi makin banyak orang yang positif Covid-19, karena memang dicari, sebab alat deteksinya melalui rapid test banyak tersedia.

"Alat rapid test dari pesanan kita sudah banyak datang, belum lagi bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga kita maksimalkan pencarian kasus positif Covid-19 ini di lapangan," jelasnya.

Menurutnya, 70 persen dari kasus yang ditemukan hingga kini sebanyak 178 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari orang yang tanpa gejala. "Dari kita gelar rapid test yang ditemukan reaktif, sekitar 20 persen di tes swab terkonfirmasi positif," ucapnya.

Sehingga secepatnya yang bersangkutan itu dikarantina, hingga mendapatkan penanganan medis. Menurut dia, hampir 90 persen yang terkonfirmasi positif dari orang tanpa gejala ini dapat sembuh.

"Jadi jangan terlalu khawatir, dengan penanganan yang baik dan di pasein mengikuti anjuran tim medis untuk selalu sehat, kesembuhan lebih tinggi," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement