Selasa 19 May 2020 03:39 WIB

Italia, Yunani dan Spanyol Berusaha Bangkitkan Pariwisata

Menghidupkan pariwisata jadi salah satu upaya bangkitkan ekonomi pascalockdown.

Rep: Lintar Satria/ Red: Indira Rezkisari
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Kawasan wisata ini sempat ditutup saat Italia berkutat dengan penanganan virus corona.
Foto: AP
Papan berisi pengumuman penutupan Coloseum di Roma, Italia. Kawasan wisata ini sempat ditutup saat Italia berkutat dengan penanganan virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Toko-toko, restoran dan gereja di Italia sudah dibuka kembali. Yunani mengizinkan wisatawan domestik mengunjungi Acrpolis dan Spanyol berharap turis kembali datang setelah langkah-langkah untuk membendung penyebaran virus korona dilonggarkan.

Warga Italia juga sudah bisa menghirup kopi mereka di kafe. Walaupun tetap harus menerapkan peraturan pembatasan sosial dan menjaga jarak. Pada akhir pekan lalu Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengakui 'memperhitungkan risiko' dalam pelonggaran ini.

Baca Juga

"Saya tidak bekerja selama dua setengah bulan, ini hari yang menggembirakan, hari yang indah," kata penjaga bar Caffe Canova di Roma, Valentino Casanova, Senin (18/5).

Tingkat infeksi dan kematian virus corona di setiap negara berbeda-beda. Tapi sejumlah negara sudah mulai mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan karena alasan ekonomi.

Pariwisata pada musim panas menjadi pendapatan besar bagi Italia, Yunani dan Spanyol. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan agar pemerintah negara tidak terlalu cepat membuka kembali aktivitas dan mengatakan 'perjalanan kami masih jauh'.  

Sejauh ini virus corona sudah menginfeksi 4,71 juta orang di seluruh dunia. Lebih dari 312 ribu orang meninggal dunia. Italia menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi setelah Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Pemerintah Yunani hanya melaporkan 156 kasus kematian terkait Covid-19. Setelah karantina wilayah dilonggarkan masyarakat Yunani berbondong-bondong datang ke pantai. Yunani juga sudah mulai mengizinkan warga mengunjungi gereja.

Pada Senin ini wisatawan diizinkan kembali mendatangi monumen-monumen kuno termasuk Acropolis di Athena. Petugas di destinasi wisata terkenal itu memakai masker dan pelindung wajah. Mereka mengingatkan pengunjung untuk mematuhi peraturan pembatasan sosial.

"Saya mengunjungi Acropolis hari ini, dengan marmer-marmernya monumen dunia ini terus menginspirasi di bawah cahaya matahari," kata Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou.

Sementara itu Menteri Transportasi Spanyol Jose Luis Abalos mengatakan negaranya berencana untuk membuka kembali perbatasan untuk wisatawan pada akhir Juni mendatang. Pekan lalu Spanyol mewajibkan semua orang yang datang dari luar negeri untuk melakukan karantina.

Abalos mengatakan langkah itu akan dihapuskan secara bertahap. Di saat yang sama Spanyol mulai membuka perbatasannya.

"Saya harap, mulai akhir Juni kami akan memulai kembali aktivitas pariwisata, kami harus membuat Spanyol negeri yang menarik dari sudut pandang kesehatan," kata Abalos, dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement