REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser amal untuk korban Covid-19 bersama Bimbo yang digelar Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan MPR pada Ahad (17/5) lalu menuai kritik. Salah satunya karena momen foto bersama sejumlah pengisi acara tidak mengindahkan aturan jaga jarak dan memakai masker. Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo meminta maaf terkait hal itu.
"Kami meminta maaf atas hal yang diperbincangkan ini," kata Benny kepada Republika, Selasa (19/5).
Menurut dia, momen tersebut terjadi karena ketidaksengajaan dan merupakan reaksi kegembiraan. Ia menjelaskan, selama acara konser digelar, pengisi acara mengikuti protokol pencegahan virus corona, seperti menjaga jarak dua meter saat tampil di atas panggung. Bahkan, sejumlah pengisi acara juga melakukan pemeriksaan rapid test sebelum acara dimulai.
"Yang penting sekarang itu bagaimana kita berbuat kebaikan. Jangan hanya orang itu berpikiran negatif melulu. Jadi, upaya seniman dan komunitas harus didukung," ungkap Benny.
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo juga menjawab kritik yang dilontarkan di media sosial terkait penyelenggaraan konser amal secara virtual yang diinsiasi MPR RI, BPIP, dan BNPB. Pria yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, konser itu bukan politik pencitraan, apalagi bila dikaitkan dengan pemilu.
"Belanda masih jauh. Sebaiknya enggak perlu ngomel dan nyinyir. Percayalah, berbuat dan berbagi, membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan itu indah," ujar Bamsoet dalam konfirmasinya, Senin (18/5).