Selasa 19 May 2020 12:09 WIB

Yuk Bantu Dagangan Teman

Gerakan kecil seperti itu bisa menggerakkan perekonomian.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Satya Festyiani
Warga mengeluakan roti isi keju dari oven untuk dijual melalui media sosial di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (6/5/2020). PT PLN (persero) membebaskan tarif listrik selama enam bulan bagi pelanggan golongan bisnis usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) yang menggunakan listrik 450 VA guna menekan dampak pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Warga mengeluakan roti isi keju dari oven untuk dijual melalui media sosial di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (6/5/2020). PT PLN (persero) membebaskan tarif listrik selama enam bulan bagi pelanggan golongan bisnis usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) yang menggunakan listrik 450 VA guna menekan dampak pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,  Anjuran karantina mandiri membuat seluruh lini kehidupan berubah. Kondisi perekonomian terimbas cukup besar. Banyak orang kehilangan mata pencaharian.

 

Baca Juga

Karena hal tersebut, baru-baru ini muncul gerakan membeli dagangan teman atau tetangga di media sosial. Perencana keuangan dari One Shildt, Rahma Mieta mengatakan gerakan kecil seperti itu bisa menggerakkan perekonomian. “Istilah sederhananya dari kita untuk kita,” kata dia beberapa waktu lalu.

 

Dampak penyebaran virus corona baru sangat terasa bagi UMKM. Perusahaan besar, mungkin punya dana cadangan menghadapi situasi ketidakpastian seperti sekarang. Namun, bagi orang-orang yang pendapatannya harian seperti usaha jualan makanan, dan lain-lain pasti sangat terasa dampaknya.

 

Beberapa waktu lalu, Rahma berkesempatan mengikuti kelas tentang keuangan UMKM. Dalam kondisi biasa pun, ternyata banyak juga kasus UMKM yang mengalami kegagalan usaha karena pengaturan keuangannya belum bagus. Artinya, mereka belum menerapkan pentingnya punya dana darurat.

 

Karena itu bisa dibayangkan bagaimana dalam kondisi krisis seperti ini. Di satu sisi, pendapatan mereka menurun, ditambah tabungan yang mereka punya belum banyak untuk menutup biaya yang ada.

 

Menurut dia, berjualan produk yang mereka bisa buat sendiri, atau sebagai reseller itu menjadi usaha untuk bisa menyambung hidup. Karena itu, jika kita bisa membantu dengan membeli produk mereka, maka itu sangat disarankan. Bahkan di Islam, kita diajarkan untuk menolong paling tidak tetangga terdekat kita.

 

Namun, Rahma mengingatkan untuk tetap memperhatikan kondisi keuangan sendiri. Jangan sampai, keinginan kita membantu itu malah membuat kondisi keuangan jebol.

 

“Pastikan saja barang yang dibeli memang barang-barang yang dibutuhkan, jadi bisa diambil dari porsi pengeluaran rutin kita,” ujar Rahma.

 

Dia mencontohkan jika ada tetangga yang menjual daging atau makanan beku, ternyata selama ini kita mengonsumsi makanan itu, maka baiknya beli saja ke tetangga. Selain membantu tetangga, kita juga diuntungkan karena lebih mudah mendapatkan bahan makanan, sehingga tak perlu ke luar rumah atau belanja daring. Kedua, kita tak perlu membayar ongkos kirim (ongkir) karena tetangga sendiri yang berjualan.

 

Kalau ternyata barang yang dijual bukan merupakan kebutuhan rutin, seperti misalnya berjualan baju atau kue lebaran, Rahma menilai tak apa tetap membelinya, jika memiliki dana lebih untuk pengeluaran tersebut. Namun jika tidak ada, maka tak perlu dipaksakan. Kita bisa membantu dengan menginformasikan dagangan mereka ke orang lain.

 

“Jadi, mungkin kita nggak beli, tapi kita bantu mereka mendapat pelanggan baru,” kata Rahma.

 

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan Allah SWT memperbolehkan kegiatan jual beli. Kegiatan itu boleh dilakukan siapa saja, selama barang yang dijual atau dibeli itu halal.

 

“Kepada siapa lebih baik membeli, tentu kepada orang yang lebih dekat dengan kita,” kata Anwar.

 

Dalam Islam, ada ajaran kewajiban menghormati tetangga kita. Bahkan sebuah hadis mengatakan, “Barang siapa beriman pada hari akhir, dia itu yang memuliakan tetangganya.”

 

Karena itu, jika ada tetangga yang menjual beras, maka beli saja beras di tempat tetangga. Sehingga hubungan baik antartetangga terjaga. Bayarlah barang sesuai dengan harga pasar. Namun jika membayar barang lebih dari harga, maka itu disebut sedekah atau berbuat baik. Pun pedagang sendiri tidak boleh menjual barang di atas dan di bawah harga pasar.

 

Anwar mengatakan kegiatan jual beli dengan orang terdekat merupakan kunci kemajuan bangsa. Suatu bangsa akan kuat, jika rekatan batin antarwarga bangsa kuat.

 

“Salah satu yang membuat kuat itu bertransaksi antarsesama,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement