Senin 25 May 2020 11:47 WIB

Kesuksesan Denmark Tekan Corona Hingga Kembali Buka Sekolah

Denmark mampu mengendalikan virus corona hingga dapat lebih awal membuka sekolah.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Nur Aini
Sejumlah warga mengantri ketika Ikea dibuka kembali saat wabah virus Corona di Gentofte, Denmark, Senin (27/4).
Foto: Niels Christian Vilmann / Ritzau Scanpix via
Sejumlah warga mengantri ketika Ikea dibuka kembali saat wabah virus Corona di Gentofte, Denmark, Senin (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebulan sebelum membuka kembali sekolah di Denmark, wakil presiden serikat guru Dorte Lange berbicara dengan menteri pendidikan, otoritas kesehatan, dan para guru. Pembahasan dilakukan untuk protokol keamanan agar para siswa yang kembali ke sekolah merasa aman pada 15 April. 

"Kami mengatakan kepada anggota serikat bahwa kita bisa mempercayai otoritas dan akan baik untuk kembali ke sekolah," ujar Lange dilansir The Guardian.

Baca Juga

Pemerintah Inggris memuji dan akan mencontoh Pendidikan Denmark pasca-pelonggaran lockdown. Pemerintahan Boris Johnson tengah berusaha membujuk para guru dan serikat pekerja untuk kembali bekerja bulan depan.

“Sekolah-sekolah sudah dimulai kembali di Denmark, dan belum ada dampak negatif. Ini mengonfirmasi pendekatan ini tepat, ” ujar menteri dalam negeri untuk pendidikan Inggris, Gavin Williamson.

Ketika ditanya pembukaan sekolah di negara lain, seperti Inggris, Lange mengakui ada perbedaan di kedua negara.

“Jika Anda, secara umum, memiliki pengalaman yang dapat Anda percayai kepada pemerintah dan pihak berwenang, maka Anda lebih mungkin melakukannya,” ujarnya.

Dia mengklaim, pembukaan fasilitas Pendidikan di Denmark kini telah berjalan lancar. Bahkan, ada angka partisipasi yang lumayan bertambah dalam setiap pekannya dari murid dengan rentang usia 11 tahun. Terlebih, ketika hanya ada 137 orang Denmark yang dirawat di RS karena Covid-19 sejak Maret lalu.

"Kami telah melihat sangat sedikit insiden di mana guru menjadi sakit karena terpapar virus corona," kata Lange.

Saat sekolah kembali dibuka, Denmark membagi kelas menjadi dua agar aturan jaga jarak bisa dilakukan yaitu dua meter pada setiap anak. Selain itu, lebih banyak kelas dilakukan di luar ruangan, dan lebih banyak pembasuh tangan. 

Meski diketahui sebagai negara pertama yang membuka kembali sekolah, Denmark nyatanya juga menjadi negara pertama yang menutup sekolah karena kekhawatiran Covid-19. Perdana Menteri Mette Frederiksen, melakukan karantina wilayah sepekan sebelum Inggris melakukannya.

Pada 13 Maret, Denmark menutup perbatasan dan dua hari sebelumnya sekolah sudah ditutup. Pada 17 Maret, Denmark telah menutup restoran, bar, dan toko serta membatasi pertemuan 10 orang. Oleh karena itu, saat sekolah kembali dibuka, pandemi telah sepenuhnya dikendalikan dengan 200 orang dirawat intensif karena virus corona atau 3,5 untuk 100 ribu warga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement