Selasa 19 May 2020 15:49 WIB

Umuh: Pimpinan PT LIB Harus Segera Terisi

Umuh mengakui tidak mengikuti RUPSLB karena hanya diwakili satu perwakilan saja.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Israr Itah
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB) menghasilkan mundurnya jajaran pimpinan operator kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air. Di antaranya, mundurnya Mayjen TNI (Purn) Cucu Somantri sebagai direktur utama PT LIB, Komisaris Utama PT LIB Mayjen TNI (Purn) Sonhadji, serta komisaris Hasani Abdulgani dan Hakim Putratama.

Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar mengaku sudah mendengar pengunduran diri tersebut. Meski belum mendapat surat resmi pengunduran tersebut.

Baca Juga

"Kalau Pak Cucu sekarang sudah mundur permasalahannya mungkin karena pusing dan capek juga," kata Umuh di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (19/5). 

Umuh mengakui tidak mengikuti RUPSLB karena hanya diwakili satu perwakilan saja. Sehingga Umuh hanya mendapat laporan dari orang-orang di sekitarnya.

"Tapi saya diberi tahu kalau Pak Cucu mundur atas desakan dari pemegang saham. Tidak jelas karena saya tidak mengikuti. Mungkin Pak Teddy (direktur PT PBB) nanti bisa jelaskan," katanya.

Umuh menyebut kekosongan pimpinan PT LIB harus segera diisi. Mengingat klub masih membutuhkan kejelasan soal subsidi dan nasib kompetisi. Dia mengatakan, akan ada RUPS lanjutan usai lebaran nanti.

"Harus segera membentuk (pimpinan). Siapa yang akan hadir di situ," katanya.

Namun Umuh enggan menyebut nama yang cocok untuk menjadi pimpinan PT LIB. Dia hanya meminta adanya kepastian melalui surat resmi yang akan diterima oleh klub nantinya.

"Saya belum mendengar dan belum tahu siapa yang akan menyalonkan. Nanti kan saya belum tahu suratnya apa betul Pak Cucu sudah mengundurkan diri," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement