Selasa 19 May 2020 16:40 WIB

Dilema Korban Corona Penuhi Kuburan Muslim di Prancis

Pemakaman Muslim yang ada akhirnya jadi opsi penguburan mereka.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Pemakaman muslim. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Pemakaman muslim. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Penutupan akses Prancis dengan sejumlah negara Afrika akibat pandemi corona menimbulkan masalah. Jenazah imigran Muslim asal negara-negara Afrika Utara akhirnya memenuhi kompleks pemakaman di Prancis.

Dilansir dari Arab News pada Selasa, (19/5), negara seperi Aljazair, Maroko dan Tunisia banyak mengirim perantau ke Prancis. Sayangnya, negara-negara tersebut menolak menerima jenazah imigran yang terjangkit corona. Jenazah-jenazah ini pun harus dikuburkan sesegara mungkin jika merujuk syariat Islam. Pemakaman Muslim yang ada akhirnya jadi opsi penguburan mereka.

Presiden Dewan Islam Prancis (CFCM) Muhammad Mohammed Moussaoui menyebut ada 600 kompleks pemakaman Muslim di Prancis. Kompleks itu menjamin pemenuhan syariat penguburan Islam.

Moussaoui berusaha menyelesaikan masalah pemakaman berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri Prancis. Sebab selain penguburan Muslim yang meninggal di daerah itu, kini kompleks pemakaman Muslim dikabarkan harus menerima jenazah Muslim dari wilayah lain.

"Kami mendiskusikan solusi terbaik bersama semua walikota dan pemda," kata Moussaoui.

Moussaoui menjamin ketersediaan area makam bagi Muslim di Prancis. Ia meminta Muslim disana tak khawatir kehabisan makam saat ada keluarga yang meninggal.

"Akan selalu ada tempat untuk menguburkan mereka yang Muslim. Situasinya memang sedang sulit, tapi semua bisa diselesaikan lewat negosiasi," ujar Moussaoui.

Sayangnya, Moussaoui mengakui masih ada keluarga Muslim yang menolak pemakaman di Prancis. Sebagian ada yang memaksakan penguburan di negara asalnya. Sehingga untuk sementara ini jenazah justru belum dikuburkan.

"Kami meminta mereka mengubur dulu keluarganya dan menunggu sampai akses keluar negeri dibuka untuk membawa jenazah ke negara asalnya, jangan dibiarkan di kamar mayat," imbau Moussaoui. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement