REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Kepala babi ditemukan di pintu Masjid Fatih di kota Vaihingen, Jerman selatan pada Sabtu malam. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengutuk dan mengecam peristiwa tersebut.
Melalui akun twitternya Mevlut menyebut bahwa teror kepala babi adalah bentuk rasisme terhadap umat muslim di Eropa. Yang tidak habis pikir lanjutnya, teror antimuslim pun dilakukan di bulan Ramadhan.
"Rasisme dan Islamofobia masih berlanjut di Eropa bahkan selama bulan suci Ramadhan dan pandemi," tulis Cavusoglu di Twitter pada Senin (18/5) kemarin.
"Penodaan terhadap masjid kami di Jerman adalah contoh terbaru (Islamafobia). Simbol yang digunakan (pelaku) dalam teror keji ini menggambarkan pola pikir yang sakit," sambungnya dilansir dari Ahvalnews, Selasa (19/5).
Tahun lalu, sebuah masjid di Jerman pun mendapatkan teror berupa surat yang ditandatangani oleh PEG (Prinz Eugen Group). Masjid yang dijalankan oleh DITIB menerima surat yang berisi menghina Islam, Turki, dan Arab, termasuk gambar babi di dalamnya.
Di tahun yang sama, 2019, kepala babi dan beberapa kantong darah ditempatkan di sebuah masjid di Monchengladbach.
Sebuah asosiasi Islam di Rostock juga menjadi korban teror pada 2019. Sebuah kepala babi dan beberapa potong kuku ditempatkan pada zona pembangunan masjid yang direncanakan.