REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit Wates bekerja sama dengan Lazismu PKU Muhamadiyah Yogyakarta menyelenggarakan program “Padamu Ustadz dan Ustadzah Muhammadiyah dan Aisyiyah Kulonprogo” yang memberikan pelayanan periksa kesehatan atau Medical Check Up (MCU) Gratis. Kegiatan yang diikuti oleh 40 ustaz dan ustazah tersebut dilaksanakan pada hari Senin (18/5).
“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami (para tenaga medis) untuk membantu dan memberikan perhatian kepada para ustaz dan ustazah yang di Bulan Ramadhan ini tentu banyak beraktivitas dan berdakwah meskipun melalui media online," kata Manajer Operasional Klinik Pratama PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit Wates, Eka Budy Santoso, kepada Republika, Selasa (19/5).
Eka menambahkan, pihaknya ingin para ustaz dan ustazah tersebut merasa diperhatikan dan dipikirkan. "Karena yang kami miliki adalah pelayanan kesehatan, maka kami rasa pengadaan program pemeriksaan MCU gratis ini yang dapat kami persembahkan untuk beliau-beliau,” katanya menambahkan.
Selain itu, kata Eka, untuk mempertahankan kesehatan yang tidak ternilai harganya, diperlukan suatu upaya pencegahan penyakit. Tindakan mendeteksi penyakit yang mungkin timbul merupakan hal yang amat penting karena tidak semua penyakit datang dengan gejala yang jelas dan seringkali ditemukan secara tidak sengaja pada saat pemeriksaan kesehatan.
“Kegiatan MCU ini untuk mendeteksi dini virus Covid-19 dan berbagai penyakit sehingga mencegah komplikasi yang dapat ditimbulkan. Adapun jenis pemeriksaan tersebut meliputi medical check up yakni pemeriksaan darah rutin untuk deteksi virus Covid-19, pemeriksaan tensi, cek kadar gula, cek kolesterol, asam urat dan pengobatan ringan sesuai indikasi medis,” kata Eka.
Sebanyak 40 ustaz dan ustazah merupakan hasil data dari Pimpinan Muhamadiyah Daerah Kulon Progo dan Pimpinan Aisyiyah. Ke-40 orang tersebut adalah yang kesehariannya melaksanakan dakwah untuk masyarakat di bulan Ramadhan ini.
“Alhamdulillah hasil pemeriksaannya bagus dan sehat. Mungkin ada beberapa yang kolesterolnya tinggi. Kemudian, hasil rapid test-nya sementara non-reaktif semua. Namun akan kita cek lagi hasilnya bagaimana. Mudah-mudahan para ustaz dan ustazah kita tidak ada yang terpapar virus corona,” tutur Eka.