REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengajak umat Muslim bekerja sama untuk memenangkan jihad melawan pandemi virus corona Covid-19, yang telah berdampak terhadap kehidupan masyarakat di 215 negara dan teritori dunia.
“Kita semua harus mengambil peran dalam memenangkan peperangan besar ini. Saya yakin dengan sinergi yang kuat, kebersamaan yang tulus, kolaborasi yang ikhlas, kita dapat memenangkan jihad ini,” kata Retno dalam Silaturahim Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sedunia secara virtual dari Jakarta, Selasa (19/5)
Jihad yang dimaksud Retno adalah perjuangan melawan virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 dan upaya menghadapi kemunduran ekonomi sebagai dampak wabah tersebut. Sejak Covid-19 mewabah, pemerintah Indonesia khususnya Kemlu telah memfokuskan kembali prioritas kebijakan luar negeri, salah satunya dengan memperkuat perlindungan WNI di luar negeri.
Upaya itu telah dilakukan melalui pemantauan kondisi kesehatan para WNI, merepatriasi ratusan ribu WNI yang terdampak Covid-19, serta memberikan bantuan bahan pangan dan peralatan kesehatan bagi para WNI. Namun, Retno menjelaskan, upaya tersebut perlu didukung oleh organisasi masyarakat dan organisasi keagamaan seperti NU yang memiliki cabang istimewa di 31 negara.
Sejauh ini, PCINU telah membantu upaya perlindungan WNI di sejumlah negara. Di Malaysia, PCINU dan Badan Otonom NU seperti Pemuda Anshor, Banser Fatayat, dan Muslimat ikut mendistribusikan puluhan ribu paket sembako kepada WNI yang membutuhkan.
PCINU di Belanda menyediakan jasa konsultasi kesehatan bersama dokter secara daring dan gratis bagi WNI selama pandemi. Sedangkan, PCINU Korea Selatan telah menjadi salah satu barisan terdepan dalam pendistribusian masker dan bahan kebutuhan pokok.
Sementara PCINU di bawah bendera PPI Turki menyelenggarakan konser musik daring sambil menggalang dana untuk membantu mahasiswa.
“Ke depannya saya berharap kerja sama antara Kemlu, perwakilan RI di luar negeri, PBNU, dan berbagai badan otonom NU lainnya termasuk PCINU di 31 negara bisa terus diperkuat,” kata Menlu Retno.
Menurut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, kerja sama antara Kemlu dan jaringan PCINU ditujukan untuk membangun solidaritas global di tengah pandemi Covid-19. Solidaritas global itu bisa dimulai melalui langkah-langkah strategis dalam menyediakan bantuan kemanusiaan dan amal, bekerja sama dengan perwakilan RI untuk memaksimalkan program-program bantuan bagi para WNI di luar negeri.
“NU ingin bersama Kemlu membangun solidaritas global melalui KBRI/KJRI maupun jaringan PCINU untuk program kemanusiaan, perdamaian, ataupun agenda second track diplomacy yang dirancang bersama,” kata Said Aqil.
“Menumbuhkan solidaritas global juga menjadi bagian penting dari semangat pemerintah Indonesia dalam rangka membangun perdamaian dunia dan keadilan sosial, yang saat ini dibutuhkan di tingkat internasional,” ujarnya menegaskan.