REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan akan kembali memeperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta ke tahap tiga, setelah masa PSBB tahap dua yang akan berakhir pada Jumat 22 Mei lusa. Anies menegaskan perpanjangan masa PSBB ketiga ini adalah masa yang paling menentukan menghentikan penambahan kasus Covid-19.
"Saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Jakarta, Alhamdulillah selama dua bulan ini kita sama-sama bekerja mengendalikan pergerakan virus ini dan Alhamdulillah sejauh ini terkendali. Tetapi ini belum selesai," ujar Anies, Selasa (19/5).
Hasil evaluasi PSBB tahap dua, data menunjukkan mulai awal pertengahan Maret 2020, terjadi peningkatan orang yang berada di rumah. Angkanya menunjukkan hampir 60 persen dari warga Jakarta itu berada di rumah. Angka ini melonjak signifikan dari sekitar 40 persen dari pekan sebelumnya menjadi 60 persen pekan selanjutnya.
Hasilnya angka penambahan kasus positif Covid-19 menunjukkan tren penurunan. Anies melihat saat itu ada keseriusan warga di Jakarta untuk menangkis penularan dengan cara berada di rumah. Dan ini adalah satu kerja kolektif yang terihat dampaknya. Tetapi di bulan Mei, ia mengungkapkan jumlah laporan kasus per hari mengalami peningkatan kembali, seakan menuju gelombang kedua.
Di bulan Maret, jelas Anies angka Reproduction DKI itu Empat. Angka empat artinya satu orang bisa menularkan ke empat orang, dimana angka penularannya menjadi intensif tinggi. Jadi semenjak pertengahan April sampai dengan sekarang, sudah turun hingga sekitar 1.
Jadi angka Reproduction (r0) ini bergerak di sekitar angka 1 (dalam beberapa waktu terakhir). 1,11 (per 17 Mei)."Idealnya, angka Reproduction di bawah satu. Kalau di bawah satu artinya tidak lagi menularkan. Kalau satu artinya satu orang menularkan kepada satu orang," tutur Anies.
Pada Maret, r0 itu empat. Alhamdulillah berkat kerja semua terutama yang 60 persen yang memilih berada di rumah, maka ini bisa tercapai. Tanpa itu, tak mungkin angka ini bisa turun. Tanpa berada di rumah, tanpa dilakukan tracing tim Dinas Kesehatan, isolasi mandiri, maka itu semua tidak akan tercapai.
Jadi ini adalah kerja kolosal yang luar biasa."Sekarang, dengan kita sudah berada di posisi 1, ini perhatikan selama 2 hingga 3 minggu terakhir ini stabil. Ini angka di bulan Mei, dari mulai 4 Mei sampai dengan 17 Mei, itu bergerak dari 1,08 sampai 1,11. Angka ini semua menggambarkan bahwa kita bergerak kurang lebih di angka 1 untuk Reproduction Number-nya. Kita harus menurunkan ini," paparnya.
Karena itulah, sekarang terkait dengan PSBB ketiga, bila kedisiplinan tetap berada di rumah dua minggu ke depan, maka ia yakin DKI bisa keluar dari fase PSBB.
"Bila kita ingin menuntaskan ini, maka kita harus disiplin berada di rumah lagi. Insya Allah bisa menjadi fase terakhir PSBB kita. Sesudah itu, kita akan bisa kembali berkegiatan dengan meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Anies berharap, di PSBB ketiga ini bisa menurunkan kembali ke bawah angka positif Covid-19. Dengan cara seperti itu, harapannya Jakarta akan bisa kembali hidup normal. "Ini keinginan kita, diturunkan lagi ke bawah laporan kasus per harinya," kata Anies.