REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus senior Amien Rais mengaku sangat serius dengan rencananya untuk mendirikan partai politik baru. Namun, ia akan melanjutkan persiapan pendiriannya setelah wabah Covid-19 di Indonesia mereda.
"Saya sangat serius," kata Amien dalam kuliah politik bertemakan 'Tauhid Sosial: Kenapa Kita Harus Berpolitik' yang diselenggarakan secara daring pada Selasa (19/5).
"Yes definitely. My friend and i are determine to install, to establish a new party but tidak sekarang," kata pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan.
Ia menjelaskan, di tengah kondisi krisis akibat Covid-19 saat ini, tidak tepat untuk mengurus dan membicarakan pendirian partai politik. Krisis ini harus diatasi terlebih dahulu karena jauh lebih penting bagi kelangsungan bangsa Indonesia. "Sementara partai baru ini adalah sesuatu yang agak sektoral, lah," ucap mantan ketua MPR itu.
Keinginan Amien Rais mendirikan partai baru tak terlepas dari kisruh yang terjadi di tubuh PAN. Terutama usai kembali terpilihnya Zulkifli Hasan alias Zulhas sebagai ketua umum periode 2020-2025.
Kisruh itu makin tampak jelas usai mundurnya putra sulung Amien Rais, Ahmad Hanafi Rais dari partai berlambang matahari itu. Mundurnya Hanafi diyakini bakal mempercepat pembentukan partai baru.
Sebelumnya, salah satu pendiri PAN, Putra Jaya Husein, mengatakan, Amien mendirikan partai baru lantaran PAN sudah 'lari' dari idealisme partai. PAN, kata Putra, dibangun untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan bangsa, bukan untuk kepentingan sekelompok orang yang ingin mendapatkan manfaat dari pengelolaan sebuah partai.