Selasa 19 May 2020 23:29 WIB

PTPN VII Santuni Ratusan Anak Yatim dan Duafa

PTPN bekerja sama dengan Panitia Hari Besar Islam menyantuni 942 anak yatim.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ilham Tirta
Sejumlah anak yatim menerima santunan (ilustrasi).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Sejumlah anak yatim menerima santunan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- PT Perkebunan Nusantara VII memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah untuk menebar kebaikan. Selama dua hari, Selasa dan Rabu (19-20/5), PTPN bekerja sama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI), menyantuni 942 anak yatim-piatu dan kaum duafa.

Mereka berasal dari beberapa panti asuhan dan pondok pesantren di sekitar wilayah kerja seluruh Unit PTPN VII. Selain itu, di masa pandemi Covid-19 ini, PTPN VII juga telah menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) berupa masker senilai lebih dari Rp 146 juta.

Dua jenis masker yang dibantukan adalah masker N95 sebanyak 800 lembar dan 196 boks masker bedah. APD itu diberikan kepada empat rumah sakit rujukan Covid-19 di Bandar Lampung, yakni RS Bintang Amin, RS Bumi Waras, RS Advent, dan RS Bandar Negara Husada.

Sekretaris Perusahaan PTPN VII, Okta Kurniawan mengatakan, untuk penyerahan bantuan ini diberikan ke-33 panti asuhan dan pondok pesantren di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu. Dia menjelasakan, dana santunan anak yatim dan ponpes tersebut, hasil donasi para karyawan di kantor direksi dan semua unit usaha.

Dana yang terkumpul kemudian diserahkan ke panti asuhan dan pondok pesantren di sekitar perusahaan. “Santunan untuk yatim piatu dan kaum duafa ini sudah menjadi tradisi dari pengurus PHBI PTPN VII yang didukung perusahaan. Setiap Ramadhan, PHBI membuka dompet donasi bagi karyawan yang ingin menyalurkan sedekahnya untuk santunan. Dan alhamdulillah, respons karyawan sangat baik,” kata Okta dalam keterangan persnya, Selasa (19/5).

Pengasuh Panti Asuhan Peduli Harapan Bangsa Bandar Lampung Amir Hamzah yang menerima santunan menyatakan terima kasihnya kepada PTPN VII. Ia mengatakan, situasi pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung sangat berpengaruh kepada kehidupan anak asuhnya. “Bantuan itu sangat membantu anak-anak panti asuhan kami. Semoga PTPN VII bangkit kembali dan mensejahterakan para karyawannya," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement