REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Darul Uloom Deoband, di India, baru-baru ini mengeluarkan fatwa bagi Muslim setempat untuk melakukan ibadah dan merayakan idul fitri di rumah. Berdasarkan anjuran, fatwa itu dikeluarkan dengan alasan lockdown terkait Covid-19 yang diperluas.
Mengutip oneindia, Selasa (19/5), anjuran dari salah satu lembaga pendidikan Muslim paling dihormati di India itu, juga mulai disebarkan di media sosial terkait kebiasaan idul fitri, utamanya menyarankan agar dihindari terlebih dahulu. Termasuk, saran menggunakan pakaian terbaik yang masih ada, karena sulitnya atau bahkan tak ada pakaian baru.
Bahkan, banyak juga pesan-pesan yang mendesak Muslim, agar bisa mengisi kekosongan perayaan idul fitri dengan tetap menjunjung semangat memberi.
Lebih jauh, fatwa atau saran untuk membayar uang sekolah bagi anak yang membutuhkan juga dianjurkan. Termasuk salah satunya, membantu biaya sewa bagi yang tidak mampu membayar. Selain dari saran untuk membantu menghidupkan kembali bisnis seseorang.
Anjuran menghidupkan usaha itu, diharapkan bisa menaikan nilai ekonomi warga kembali. Bahkan, Asosiasi Perdagangan Lucknow, juga mengatakan bahwa volume bisnis pada saat Idul Fitri yang hilang di beberapa wilayah, utamanya New Delhi saat ini mencapai Rs 500 crore (Rp 976 miliar).
Bahkan, di daerah Telangana dan Andhra Pradesh jika digabungkan, kerugiannya bisa mencapai Rs 2.000 crore.
Oleh sebab itu, berbagai tokoh masyarakat di Telangana, telah meminta semua orang untuk meredam semangat perayaan idul fitri. Bukan hanya karena alasan lockdown, melainkan juga untuk menghormati mereka yang mata pencaharian dan hidupnya telah terpengaruh karena pandemi ini.