Warta Ekonomi.co.id, Bogor
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan imbauan di rumah saja membawa dampak positif bagi TikTok Indonesia; mereka kedatangan banyak pengguna baru.
Membuat konten video singkat di TikTok memang jadi salah satu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat ketika diminta diam di rumah; buktinya berbagai video bertanda 'TikTok' banyak disebar di media sosial.
Pihak TikTok Indonesia pun telah mengonfirmasi lonjakan pengguna baru itu, walau tak bersedia menyebutkan jumlah rincinya. "Benar, memang ada kenaikan, tapi mohon maaf angkanya belum bisa kita bagikan," ujar Head of Content and User Operations TikTok Indonesia, Angga Anugrah Putra.
Baca Juga: Cabut dari Disney Karena Gagal Jadi CEO, Eksekutif Ini Siap Jadi Bos TikTok
Menurut Angga, konten edukasi jadi salah satu kategori yang banyak dibuat oleh pengguna di tengah pandemi corona; didata dalam tagar #samasamabelajar, telah dilihat lebih dari dua miliar kali dalam 29 hari.
Ia menambahkan, "kontennya variatif, ada do it yourself seperti mengajarkan bahasa asing, life hack, masak-masak."
Sejalan dengan naiknya pengguna TikTok, McKinsey pun mengumumkan lonjakan pengguna internet Indonesia hingga 20%.
Sementara Hootsuite menyebut, kini ada 171 juta pengguna internet seluler di Indonesia; totalnya cenderung meningkat di tengah corona.