Rabu 20 May 2020 07:00 WIB

2 Fakta Gaib Terjadi Sebelum Roh Dicabut dari Tubuh Manusia

Ada dua peristiwa yang terjadi sebelum roh dicabut dari manusia.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ada dua peristiwa yang terjadi sebelum roh dicabut dari manusia  Ilustrasi.Meninggal dunia
Foto: antaranews
Ada dua peristiwa yang terjadi sebelum roh dicabut dari manusia Ilustrasi.Meninggal dunia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Terdapat dua hal yang terjadi sebelum roh manusia dicabut. Salah satunya adalah Allah SWT mempunyai rasa berat yang mendalam untuk mencabut seorang mukmin.

Dikutip dari buku Azab dan Nikmat Kubur karya Syekh Husain bin Audah al-Awaisyah, terdapat riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT berfirman, 'Siapa saja yang menyakiti kekasihku maka aku telah mengumumkan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hamba mendekati-Ku dengan sesuatu yang Aku sukai dari apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hamba mendekati-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya, dan jika Aku mencintainya maka aku menjadi pendengarannya yang dengannya dia mendengar, penglihatannya yang dengannya dia melihat, tangannya yang dengannya dia memukul, dan kakinya yang dengannya dia berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya, dan jika dia memohon perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindunginya. Dan tidaklah Aku ragu-ragu untuk melakukan sesuatu yang akan Aku lakukan seperti keraguan-Ku untuk mencabut jiwa seorang Mukmin. Karena dia membenci kematian, sedangkan Aku tidak ingin menyakitinya.'" (HR Bukhari).

Baca Juga

Setelah menuturkan hadits tersebut, Ibnu Taimiyah lalu berkata, "... Allah menjelaskan bahwasanya Dia ragu. Perlu dipahami bahwa keraguan yang dimaksud adalah dua kehendak yang terkesan saling berlawanan, yaitu: 

Pertama, Allah menyukai apa yang disukai hamba-Nya dan Dia membenci apa yang dibenci hamba-Nya. Karena dia membenci kematian maka Allah pun membenci kematian baginya, sebagaimana Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi: 'Sedangkan Aku tidak ingin menyakitinya.' 

Kedua, Allah telah menakdirkan kematian, padahal si hamba tidak menginginkannya. Perbedaan sudut pandang pada kedua hal inilah yang dimaksud dengan 'ragu-ragu' pada konteks hadits ini. Lalu, Dia jelaskan bahwa kematian itu harus terjadi.'"

Kemudian, kejadian yang kedua adalah setan juga hadir menjelang kematian. Setan sangat bersemangat untuk hadir menjelang kematian tiba agar seseorang mengakhiri kehidupannya dengan keburukan, kefasikan, dan kemaksiatan, sebagaimana dia bersemangat untuk mendampingi manusia dalam semua perbuatan.   

Diriwayatkan dari Jabir RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, setan mendatangi salah seorang dari kalian dalam berbagai keadaan, bahkan dia datang ketika ia sedang makan. Karena itu, jika ada sesuap makanan yang terjatuh dari salah seorang di antara kalian maka hendaklah dia membersihkannya dari kotoran lalu memakannya, dan janganlah dia membiarkannya dimakan setan. Jika dia selesai dari makannya maka hendaklah dia menjilat jari jemarinya karena dia tidak tahu di bagian makanan yang mana keberkahan itu berada." (HR Muslim)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement