REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Medis Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Vincenzo Salini mengatakan, protokol medis untuk pelatihan klub Serie A secara kelompok telah disetujui. Namun protokol untuk pertandingan belum difinalisasi.
Mengutip dari Football Italia, Rabu (20/5), Serie A mulai menemui titik terang setelah Komite Teknis Ilmiah (CTS) menyetujui protokol medis latihan kelompok.
Perubahan lainnya yang paling berarti adalah jika salah satu pemain positif Covid-19, maka ia akan menjalani karantina mandiri. Sementara penggawa lainnya akan pergi ke kamp pelatihan untuk mengisolasi dari dunia luar, tetapi dapat terus berlatih bersama selama periode itu.
Para pemain akan diuji secara intensif untuk membantu menjaga risiko infeksi tetap rendah dan mengantisipasi kasus positif sejak dini. Hal ini juga memungkinkan para pemain untuk kembali ke keluarga jika tes negatif.
"Protokol ini secara realistis dapat diimplementasikan dan situasi pandemi telah berubah dari versi pertama," kata Profesor Salini. "Saya pikir sangat mungkin kami akan menemukan beberapa kasus positif, tetapi dengan isolasi sukarela, kami dapat dengan mudah membuat sisanya berjalan."
Protokol saat ini hanya untuk dua-tiga pekan pertama pelatihan. Saat ini, CTS sedang mengerjakan protokol medis untuk pertandingan. "Dalam protokol baru itu, harus dipikirkan juga masalah keberangkatan laga tandang, memasuki stadion, dan masih banyak lagi," kata Salini menjelaskan.