Rabu 20 May 2020 09:10 WIB

Wuhan Jadi Incaran Top Wisatawan Menurut Studi

Wuhan dianggap orang Cina jauh lebih aman daripada tujuan di luar negeri.

Sejumlah orang dengan memakai masker berjalan di area perbelanjaan, Wuhan, Cina. Wuhan yang merupakan pusat penyebaran wabah koronavirus, mencabut lockdown pada 8 April 2020.
Foto: ROMAN PILIPEY/EPA-EFE
Sejumlah orang dengan memakai masker berjalan di area perbelanjaan, Wuhan, Cina. Wuhan yang merupakan pusat penyebaran wabah koronavirus, mencabut lockdown pada 8 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbulan-bulan pemerintah China melarang warganya pergi ke Wuhan, tempat asal virus corona baru (Covid-19) yang menyebabkan pandemi. Kini, ibu kota provinsi Hubei itu menjadi incaran para wisatawan yang ingin berkunjung ke Cina tahun ini.

Seperti dikutip Forbes pada Kamis, hal itu berdasarkan sebuah studi, jajak pendapat dari 15.000 orang, ditambah data dari 20 juta posting media sosial, yang dilakukan Akademi Pariwisata Cina di Beijing. Menurut mereka orang-orang pengin berkunjung ke Wuhan.

Kota luas di tepi Sungai Yangtze itu mendadak melesat ke posisi nomor satu sebagai kota yang harus dikunjungi di negara itu, naik dari posisi kedelapan tahun lalu.

Kota Wuhan perlahan bangkit kembali setelah lockdown 11 minggu yang berakhir pada 8 April 2020.

Studi menyebutkan bahwa para pelancong pengin mengunjungi Wuhan dengan tujuan ingin membantu pemulihan ekonomi di kawasan ini, kata direktur penelitian Dr Song Rui.

Banyaknya hotel murah dan penawaran perjalanan yang terjangkau menarik minat kaum muda dan berpenghasilan rendah, kata studi itu.

Kelompok anak muda ini berencana untuk melakukan perjalanan rata-rata 4 pada akhir tahun, saat situasi ekonomi menguntungkan.

Buntut virus pada kebiasaan bepergian Cina akan menguntungkan Wuhan juga. Orang mengatakan mereka akan lebih bahagia selama berbulan-bulan mendatang untuk tetap dengan atraksi domestik dan perjalanan jarak pendek kata Song Rui.

Ironisnya, Wuhan adalah satu di antara tempat-tempat yang dianggap orang Cina "jauh lebih aman" daripada tujuan di luar negeri.

Setelah wabah baru setengah lusin infeksi baru pekan lalu, kota Wuhan telah meluncurkan kampanye ambisius untuk menguji 11 juta penduduknya.

Atraksi Wuhan

Sekitar 800 km sebelah barat Shanghai, pada pertemuan sungai Yangtze dan Han, kota pusat bisnis, budaya, dan keuangan Cina Tengah ini berkembang pada tahun 1949. Ia merupakan penggabungan tiga kota kuno: Wuchang, Hankou, dan Hanyang.

Hari ini menurut AP, "Wuhan mendapatkan kembali statusnya sebagai dinamo ekonomi" - sebuah pusat teknologi dan industri otomotif yang mulai berkembang, di mana (kata pemerintah setempat) sekitar 300 dari 500 perusahaan terbesar dunia, dari Microsoft hingga Honda Motor, telah didirikan.

Aplikasi perencanaan perjalanan TripAdvisor pun mulai menyarankan wisata ke Wuhan, "Mulailah merencanakan Wuhan sekarang," tulis TripAdvisor yang menandai kuil-kuil bergaya Dinasti Qing di kota ini, danau berpohon willow, dan restoran eksotis.

Adapun provinsi sekitar Hubei sendiri, yang tidak ada yang ingin dikunjungi sebelumnya, juga berhasil masuk 10 Besar tahun ini.

Untuk saat ini larangan perjalanan Cina yang sedang berlangsung membuat kunjungan dari luar negeri menjadi mustahil.

Di sisi lain, orang-orang asal Wuhan sendiri telah meninggalkan kota mereka secara acak sejak karantina berakhir.

Sekarang, saat lockdown mulai mengendur di seluruh negeri, Delta adalah salah satu maskapai yang berpikir untuk melanjutkan penerbangan ke Cina pada Juni, berharap untuk mengakhiri pembatasan perjalanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement