Rabu 20 May 2020 08:53 WIB

Komunitas Mualaf Brunei Bagikan Bingkisan Iftar

Komunitas mualaf Brunei juga membagikan buku agama.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Muhammad Hafil
Komunitas Mualaf Brunei Bagikan Bingkisan Iftar. Foto:  Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Brunei Darussalam.
Foto: Wikimedia
Komunitas Mualaf Brunei Bagikan Bingkisan Iftar. Foto: Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin di Brunei Darussalam.

REPUBLIKA.CO.ID,BRUNEI -- Kelompok Pemuda Muallaf As-Syahadah di Brunei kembali menggelar program Ma'idatur Rahman. Pada program yang kedua itu, mereka membagikan sekitar 200 bingkisan untuk berbuka puasa (iftar), yang diadakan di Gedung Kompleks Inton di dekat Masjid Sultan Sharif Ali di Kampung Sengkurong pada Ahad (17/5) lalu. Bingkisan itu dibagikan kepada orang-orang Muslim dan mualaf melalui drive-thru.

Selain makanan, mereka juga membagikan buku-buku agama yang diterbitkan oleh Pusat Dakwah Islam kepada publik. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan mereka, merefleksikan diri untuk melakukan dan melipatgandakan amal ibadah mereka selama bulan Ramadhan.

Baca Juga

Dilansir di Borneo Bulletin Online, Rabu (20/5), program ini diselenggarakan oleh Kelompok Pemuda Muallaf As-Syahadah dengan kerja sama dari Sekretariat Program Agama Pemuda di bawah Kementerian Agama dan tenaga kerja dari Pusat Dakwah Islam. Tujuannya, untuk membimbing para mualaf dan keluarga mereka, serta menjalin ikatan yang lebih dekat dan dalam rangka mendapatkan berkah.

Pada acara pembagian bingkisan itu, hadir di antaranya Direktur Pusat Dakwah Islam Haji Abdul Rajid bin Haji Mohd Salleh, Asisten Direktur Pusat Dakwah Islam Abdul Aziz bin Haji Abdul Kahar, dan Petugas Agama Senior sebagai Ketua Mentor Komite Sekretariat untuk Program Keagamaan Pemuda Haji Ahmad Abdussalam bin Haji Abdul Rahman. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement