Rabu 20 May 2020 09:01 WIB

PKB Jabar Minta Pemerintah Buka Ruang Ekspresi Seniman

Seniman harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang cepat di masa pandemi ini

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda yang juga Ketua Komisi X DPR RI, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Dirjen Kebudayaan Kemendikbud agar dengan tegas membuat kebijakan agar para seniman bisa kembali beraktivitas untuk menunjukkan ekspresi serta karya-karyanya.
Foto: istimewa
Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda yang juga Ketua Komisi X DPR RI, meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Dirjen Kebudayaan Kemendikbud agar dengan tegas membuat kebijakan agar para seniman bisa kembali beraktivitas untuk menunjukkan ekspresi serta karya-karyanya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Dampak Covid-19 sangat dirasakan oleh para seniman. Apalagi, setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), semua kegiatan yang berkaitan dengan pagelaran seni dan budaya tidak bisa dilakukan seperti sediakala.

Melihat kondisi tersebut, menurut Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda yang juga Ketua Komisi X DPR RI, pihaknya sudah menyampaikan persoalan itu ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Dirjen Kebudayaan Kemendikbud agar dengan tegas membuat kebijakan agar para seniman bisa kembali beraktivitas untuk menunjukkan ekspresi serta karya-karyanya. 

"Agar mereka diafirmasi bisa menunjukkan ekspresi dan karya-karyanya di masa pandemi covid ini. Yang kedua mereka juga bisa dirangkul pasca Covid-19. Di masa pemulihan harus ada mobilisasi maksimal," ujar Huda, kepada wartawan, Rabu (20/5).

Huda mengatakan, telah menyampaikan hal itu ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama. Menurutnya, program untuk seniman memang sudah ada, tetapi belum jelas apakah bisa mewadahi semua pelaku seni budaya atau tidak. 

"Setahu saya programnya sudah ada, tapi saya gak tahu pakah kuotanya terbatas atau tidak. Kita bisa ngecek di Kemendikbud, tapi pasti terbatas," katanya. 

Menurut Huda, sesuai tema pertemuan tersebut yang menyangkut refleksi 22 tahun masa reformasi Indonesia, kalangan seniman termasuk media sejatinya telah mendapatkan kebebasan berekspresi. Ia berharap kebebasan itu senantiasa menjadi penyemangat untuk menyampaikan kritik yang bersifat membangun bangsa Indonesia. 

"Saya menyampaikan amanat Ketua Umum (PKB), Cak Imin (Abdul Muhaimin Iskandar/Gus Ami) untuk menyapa temen-temen media dan seniman,  yang konteksnya adalah refleksi 22 tahun reformasi," katanya.

Selama masa reformasi itu, media dan seniman mendapatkan berkah, bebas menyuarakan apapun. Ia berharap; ini menjadi penyemangat mengisi masa reformasi. "Dulu seniman kita dikejar-kejar oleh rezim, di era reformasi ini seniman bebas menyampaikan ide dan gagasannya," kata Huda. 

Seiring perkembangan teknologi informasi, kata dia, para seniman khusunya dituntut untuk beradaptasi dengan cepat. Di mana sarana untuk menyampaikan hasil kreasinya harus bisa disalurkan melalui media daring, tidak selalu melalui pertunjukan secara langsung. 

"Sekarang harus  membiasakan diri dengan media sosial, youtube, IG, dan sebagainya. Mereka merasa ada batas yang harus disiasati. Tapi itu semua sudah bisa dijalani dan tidak ada masalah," kata Huda. 

Dalam kesempatan itu, Huda menyampaikan keprihatinannya di mana bangsa ini mengalami penurunan dalam membangun bangsa dari sisi kebudayaan. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement