Rabu 20 May 2020 09:21 WIB

Suriah Siap Lanjutkan Pembicaraan Damai

Pihak yang berkonflik di Suriah telah sepakat melanjutkan pembicaraan damai

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Sebuah masjid berada diantara reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. pihak yang berkonflik di Suriah telah sepakat melanjutkan pembicaraan damai. Ilustrasi.
Foto: AP
Sebuah masjid berada diantara reruntuhan gedung yang hancur akibat serangan udara di kota Idlib, Suriah. pihak yang berkonflik di Suriah telah sepakat melanjutkan pembicaraan damai. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Pihak-pihak yang berkonflik di Suriah telah sepakat melanjutkan pembicaraan damai. Kegiatan itu diagendakan digelar di Jenewa, Swiss.

“Ketika situasi pandemi memungkinkan, mereka (perwakilan para pihak yang berkonflik di Suriah) setuju untuk datang ke Jenewa. Mereka telah menyetujui agenda pertemuan berikutnya,” kata utusan khusus PBB untuk Suriah Geir Pedersen dalam sebuah konferensi pers virtual pada Selasa (19/5) dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Pedersen berharap pembicaraan itu dapat terlaksana. “Saya berharap ketika waktu memungkinkan dan kita bertemu di Jenewa, kita dapat melakukan diskusi yang substansial serta baik,” ujarnya.

Dia berpendapat konflik yang sedang mereda merupakan momentum tepat untuk mendorong pembicaraan. “Ada ketenangan relatif di Idlib dalam gencatan senjata yang dilakukan Turki dan Rusia pada awal Maret. Pada umumnya, ini masih berlaku dan saya telah mengatakan bahwa ini memang kabar baik,” kata Pedersen.

Namun dia memperingatkan bahwa permusuhan dapat kembali berlanjut dan memiliki konsekuensi yang menghancurkan. “Tentu saja tidak hanya di Idlib, tapi juga di banyak bagian lain Suriah,” ujar Pedersen.

Ia kembali mengingatkan tentang pentingnya kerja sama Rusia dan Amerika Serikat (AS) dalam proses perdamaian Suriah. “Seperti yang saya katakan, mereka telah melakukan itu sebelumnya dengan sukses. Tanpa kerja sama Rusia-AS, kita tidak akan pernah memiliki resolusi Dewan Keamanan 2254,” katanya merujuk pada resolusi yang menyerukan gencatan senjata dan penyelesaian politik di Suriah.

Putaran terakhir pembicaraan tentang perdamaian Suriah terjadi pada November tahun lalu. Namun dialog kembali menemui jalan buntu dan akhirnya gagal.

Konflik Suriah yang telah berlangsung selama sembilan tahun telah memakan korban ratusan ribu jiwa. Puluhan juta penduduk Suriah pun terpaksa mengungsi dan mencari suaka ke berbagai negara Eropa, Asia, dan Amerika.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement