Kamis 21 May 2020 10:02 WIB

Cara Kota Cantik Ini Bangkit dari Covid 19

Banyak alternatif yang akan ditempuh untuk menata kembali Venesia.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Natalia Endah Hapsari
Sudut Kota Venesia, Italia.
Foto: Reuters/Manuel Silvestri/ca
Sudut Kota Venesia, Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika luluh digempur pandemi Covid 19, Venesia, salah satu kota cantik di Italia, berusaha untuk bangkit kembali. Namun, itu bukan hal mudah. Populasi tempat ini telah menyusut menjadi sekitar 53 ribu warga, turun sepertiga dari generasi yang lalu.

Untuk membantu mengisi kembali wilayah ini, Walikota Venesia, Luigi Brugnaro, mendukung proposal dari Universitas Ca 'Foscari untuk meyewakan tempat sebagai apartemen mahasiswa yang sebelumnya dihapus dari bagian perumahan karena persewaan wisata.

Visi untuk membangun kembali masa depan Venesia termasuk adanya tawaran keringanan pajak untuk membawa manufaktur tradisional kembali ke pusat bersejarah. Kelompok-kelompok masyarakat telah menyarankan insentif untuk memulihkan cara-cara tradisional kehidupan Venesia.

Kota ini mencoba memberi dukungan kepada perahu dayung yang digunakan selama berabad-abad oleh penduduk, untuk bisa bersaing dengan perahu bermotor. Ada harapan bahwa toko-toko untuk melayani turis yang tutup setelah karantina wilayah  akan diganti dengan bisnis yang lebih berkelanjutan.

Bevilacqua pembuat tekstil mewah yang digunakan oleh rumah-rumah mode seperti Dior, Valentino dan Dolce & Gabbana adalah satu-satunya produsen yang beroperasi di Grand Canal. Perusahaan ini juga mendukung usaha membuat kota untuk lebih berkelanjutan.

"Untuk meluncurkan kembali, Venesia harus kembali ke masa lalunya. Kamu tidak bisa, dan aku akan menggunakan istilah yang berat, mencemarkannya setiap hari. Yaitu, orang yang tidak membersihkan diri mereka sendiri," kata Rodolfo Bevilacqua.

Meski pandemi menawarkan kondisi yang lebih bersih, Venesia sudah menunjukan tanda-tanda betapa sulitnya mempertahankan hal itu, terlebih lagi menerapkannya sebagai rencana besar. Direktur eksekutif dari LSM We Are Here Venice, Jane da Mosto mengatakan, bar yang telah mulai dibuka kembali melayani dengan piring sekali pakai dan peralatan makan.

Perdebatan tentang cara pengelolaan pariwisata selalu memanas di Venesia. Rencana kontroversial Venesia untuk memberlakukan pajak pada para wisatawan telah dikesampingkan. Banyak gugatan menyatakan sistem semacam itu akan memberi kota ini seperti taman hiburan.

Walikota dan pejabat pariwisata memperkirakan setidaknya satu tahun sampai turis yang berjumlah 30 juta per tahun kembali dalam jumlah yang signifikan. Sementara banyak yang menikmati penurunan polusi suara dan kualitas udara yang meningkat. Satu tahun tanpa turis juga berarti banyak. 

Ada keinginan Brugnaro mengubah ukuran pariwisata massal yang menjadi andalan ekonomi. "Venesia adalah kota yang lambat. Kelambatan Venesia adalah keindahan Venesia," ujarnya.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement