Rabu 20 May 2020 11:37 WIB

Banjir Lebih dari 1 Meter Sempat Rendam 2 Kelurahan

Warga yang sempat mengungsi sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Warga mengendarai sepeda melintasi Jalan Kartini yang tergenang banjir di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020) dini hari. Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi di sepanjang aliran hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas sejak Senin (18/5/2020) sore mengakibatkan naiknya tinggi muka air Kali Bekasi hingga meluap menggenangi Jalan Kartini setinggi 30 cm dan sejumlah pemukiman penduduk
Foto: ANTARA/Suwandy
Warga mengendarai sepeda melintasi Jalan Kartini yang tergenang banjir di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020) dini hari. Banjir disebabkan intensitas hujan yang tinggi di sepanjang aliran hulu Sungai Cileungsi dan Cikeas sejak Senin (18/5/2020) sore mengakibatkan naiknya tinggi muka air Kali Bekasi hingga meluap menggenangi Jalan Kartini setinggi 30 cm dan sejumlah pemukiman penduduk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 17 wilayah rukun warga (RW) di Jakarta Timur dan sebagian Jakarta Selatan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi akibat luapan Sungai Ciliwung, Selasa (19/5). Jumlah pengungsi mencapai 128 jiwa yang tergabung dalam 38 kepala keluarga (KK).

Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BPBD Provinsi DKI Jakarta Mohammad Insaf mengatakan, jumlah pengungsi didata dari dua lokasi pengungsian di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. "Total wilayah yang tergenang air luapan Sungai Ciliwung 17 RW atau 0,62 persen wilayah DKI," kata Insaf, Selasa.

Titik banjir tertinggi ada di Kelurahan Cawang yang melanda enam RW dengan ketinggian hingga 150 sentimeter. Kemudian Kelurahan Bidara Cina yang melanda dua RW dengan ketinggian hingga 100 meter. Selebihnya ketinggian banjir hanya sekitar 50 sentimeter.

Luapan Sungai Ciliwung dipicu hujan lebat yang mengguyur kawasan hulu di Bogor, Jawa Barat, pada Senin (18/5) sore. Pintu air Katulampa saat itu mencapai 100 sentimeter atau siaga III pada Senin pukul 16.05 WIB karena hujan turun merata di kawasan Bogor. Situasi Pintu Air Manggarai pada Senin pukul 21.00 WIB berstatus siaga 4 dengan TMA 670 sentimeter dan awan mendung.

Akibat banjir dan luapan Kali Ciliwung, sebanyak 128 jiwa warga Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mengungsi dengan protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB). "Tempat pengungsian kita bagi beberapa lokasi agar mereka bisa saling menjaga jarak dan tidak terlalu penuh," kata Camat Kramat Jati, Eka Darmawan.

Banjir juga melanda permukiman penduduk Kebon Pala, Kecamatan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Banjir di wilayah ini berangsur-angsur surut setelah sempat mencapai ketinggian air 1,5 meter.

"Banjir sejak jam 03.00 WIB berasal dari Kali Ciliwung yang meluap," kata warga setempat Jhony (38 tahun). Hujan deras di wilayah Bogor, Jawa Barat, pada Senin (18/5) sore membuat aliran Kali Ciliwung meluap hingga merendam ratusan rumah penduduk di wilayah setempat.

Sementara, ratusan pengungsi di Kelurahan Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, mulai kembali ke rumah mereka setelah banjir surut, Selasa. "Surutnya dari jam 06.00 WIB dari awal kejadian setinggi 40-100 sentimeter sekarang sudah surut total," kata Lurah Balekambang, Mintarsih.

Saat ini sebanyak 128 korban banjir yang mengungsi sudah kembali ke rumah mereka. Selain merapikan perabotan rumah, sebagian warga juga membersihkan lumpur yang terbawa arus Kali Ciliwung di sekitar rumah mereka.

Banjir yang menggenangi pemukiman warga di dua RT yang berada di RW 01 Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, telah surut, warga kembali beraktivitas normal. "Sudah surut sejak pukul 06.00 WIB pagi tadi," kata Lurah Manggarai Budi Santoso.

Budi mengatakan dua RT yang terendam banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut yakni RT 009 dan RT 010 dengan ketinggian mencapai 50 sentimeter. Menurut dia, terdapat 60 kepala keluarga atau sekitar 130 jiwa yang terendam air luapan Kali Ciliwung di dua RT tersebut.

Budi mengatakan tidak ada warga yang mengungsi, warga memilih tetap berada di rumah, karena air yang meluap hanya sampai depan rumah. "Airnya tidak sampai masuk dalam rumah, kalaupun ada yang masuk ke dalam rumah karena posisinya rendah, ketinggiannya sampai mata kaki saja," kata Budi.

Banjir yang melanda pemukiman warga di empat rukun warga (RW) Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, juga telah surut. Warga mulai berbenah membersihkan sisa banjir. Lurah Pejaten Timur HM Rasyid Darwis mengatakan warga dibantu petugas PPSU kelurahan bergotong royong membersihkan sisa-sisa sampah dan lumpur rendaman banjir.

Ia menyebutkan, banjir melanda empat rukun warga di Kelurahan Pejaten Timur yakni RW 005, RW 006, RW 007 dan RW 008 dengan ketinggian mencapai 1,5 meter. Tercatat ada sekitar 30 kepala keluarga yang terdampak banjir. Namun, tidak ada warga yang mengungsi.

“Warga memilih tetap bertahan rumah masing-masing dan di lantai dua rumahnya hingga air surut,” kata Rasyid.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement