REPUBLIKA.CO.ID, NIGERIA -- Komisaris Polisi negara bagian Kogi, Nigeria, Ede Ayuba menyatakan, pihaknya telah memperingatkan para pemuka Muslim agar tidak melakukan ibadah sholat Jumat dan idul fitri. Menurut dia, peringatan itu juga telah dilakukannya dengan para pemimpin agama di Lokoja, Selasa (19/5) kemarin.
Mengutip Dailymail, Rabu (20/5), Ayuba menyarankan para pemimpin agama Islam itu untuk melapor ke kantor polisi terdekat jika ada risiko tertentu. Termasuk risiko ditangkap karena menghasut kekerasan saat terjadi krisis.
Dalam pertemuan yang dihadiri beberapa tokoh nasional Nigeria itu, para pemimpin kelompok Islam dari Tijaniya dan Ansarul, meyakinkan pada kepolisian bahwa langkah damai akan dilakukan sebelum, selama dan setelah ibadah sholat.
Para pemimpin agama Muslim setempat itu juga berjanji, untuk mempertahankan status quo seperti yang diperintahkan oleh pemerintah negara bagian, sambil menunggu pemilihan Imam Kepala yang baru.
Menanggapi hal itu, Juru bicara komando polisi, DSP William Aya, dalam sebuah pernyataan, menegaskan,siapa pun yang terbukti melanggar aturan, maka akan langsung ditindak lanjuti.
Para pemimpin pada pertemuan itu adalah, Sheikh Lukman Musa, Galadima dari Ansarul Islam; Sheikh Salihu Abere, Tijaniya; Alhaji Abdulateef Ibrahim, Tijaniya; dan Alhaji Salihu Momoh, Sunni. Lainnya termasuk Alhaji Salihu Ibrahim Oricha, Sunni; Alhaji Nuhu Ogirima, Ansarul Islam; Malam Bello Hussein, Sunni; Alhaji Adam Abere, Tijaniya; dan Alhaji Danfulani Abdullahi dari Tijaniya.