REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Belgia mengambil langkah berikutnya dalam pelonggaran lockdown agar warga bisa lebih banyak bergerak. Pemerintah memperbolehkan sekolah, pasar, tukang cukur, dan museum kembali buka.
Pelonggaran ini memang tidak langsung disambut baik oleh warga. Beberapa sekolah masih terlihat sepi pada Senin (18/5). Namun, siswa mulai terlihat cukup banyak yang datang untuk sekolah dasar dan menengah pertama dengan menerapkan jarak sosial.
"Perasaan yang agak aneh. Tetapi tidak apa-apa, saya bisa melihat bahwa sekolah itu terorganisasi dengan baik, dilengkapi dengan baik untuk keselamatan anak-anak kita," kata Eliana Luboko yang merupakan ibu dari Diego di Sekolah Dasar Les Magnolia, Brussel.
Sebuah penelitian besar oleh institut sains publik Sciensano yang melibatkan lebih dari 40 ribu peserta mengatakan selama penutupan, dua kali lebih banyak orang dewasa yang menyerah pada gaya hidup tidak bergerak seperti dua tahun lalu.
Sebanyak 56,1 persen mengatakan mereka sedang duduk atau beristirahat selama lebih dari delapan jam. Rata-rata, orang dewasa sekarang duduk atau beristirahat 8,6 jam selama terjaga dibandingkan dengan 5,8 jam dua tahun lalu.
Seperempat responden mengatakan berat badan mereka bertambah saat menjalani lockdown. "Ini adalah keadaan yang tidak biasa, tetapi waktu yang lebih baik ada di depan untuk berat badan Anda," kata Profesor Steven Van Gucht dari Sciensano.
Keputusan pemerintah untuk melonggarkan membuat banyak orang untuk bergerak dan melakukan olahraga di luar. "Ambil kesempatanmu. Keluar! Bergerak!" ujar Van Gucht.