Rabu 20 May 2020 17:05 WIB

Pertamina Jamin Ketersediaan Stok BBM dan LPG Jelang Lebaran

Komisaris dan direksi Pertamina cek angsung ketersediaan stok BBM

Komisaris Pertamina, Condro Kirono bersama Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid melakukan pemantauan langsung jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Surabaya dalam rangka menjamin ketersediaan stok BBM dan LPG Jelang Lebaran dalam kondisi aman.
Foto: Pertamina
Komisaris Pertamina, Condro Kirono bersama Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid melakukan pemantauan langsung jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Surabaya dalam rangka menjamin ketersediaan stok BBM dan LPG Jelang Lebaran dalam kondisi aman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisaris Pertamina, Condro Kirono bersama Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Mas’ud Khamid melakukan pemantauan langsung jalur Tol Trans Jawa dari Jakarta menuju Surabaya dalam rangka menjamin ketersediaan stok BBM dan LPG Jelang Lebaran dalam kondisi aman. 

"Kami melakukan peninjauan dan pemantauan langsung ke beberapa titik SPBU di sepanjang tol trans Jawa seperti di SPBU KM 57, KM 228, KM 379, KM 519, KM 626 dan KM 725" ujar Mas'ud. 

Mas'ud menambahkan, ketersediaan BBM dan LPG selama SATGAS RAFICO 2020 dipastikan dalam kondisi aman. “Ditengah adanya pembatasan aktivitas pada masa pandemi COVID-19, tercatat per 20 Mei 2020, secara nasional ketahanan stok Premium 34 hari, Pertalite 35 hari, Pertamax 46 hari, Pertamax Turbo 99 hari, Solar 28 hari, Dexlite 40 hari, Dex 120 hari, LPG 19 hari dan minyak tanah 51 hari," paparnya.

Lebih lanjut Mas’ud menjelaskan, ditengah kondisi pandemi COVID-19, Pertamina tetap berkomitmen dalam menjamin keamanan ketersediaan pasokan serta distribusi BBM dan LPG dengan tetap mensiagakan tim Satuan Tugas (Satgas) Ramadan, Idul Fitri dan COVID-19 (RAFICO) 2020 yang bertugas di seluruh Indonesia.

Tak hanya ketersediaan stok yang dipastikan aman, protokol pencegahan COVID-19 pun dilakukan Pertamina sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di area operasi dan distribusi produk Pertamina, salah satunya yaitu SPBU.

“Aturan social dan physical distancing diterapkan di SPBU. Kami menerapkan jaga jarak fisik antarkonsumen dan antara konsumen dengan operator sebagai antisipasi penyebaran virus tersebut. Tidak hanya itu, operator di seluruh fasilitas Pertamina juga telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa sarung tangan, masker dan hand sanitizer. Hal ini tentu sebagai bentuk kewaspadaan kami terhadap penyebaran virus tersebut sekaligus menjaga keamanan dan kenyamanan operator dan konsumen," ungkap Mas’ud.

Pertamina pun melakukan upaya pencegahan lainnya dengan memberikan alternatif pilihan pembayaran non-tunai di SPBU. Pertamina berusaha untuk menjaga kenyamanan dan keamanan pelanggan agar terhindar dari penyebaran COVID-19 terutama yang berasal dari benda yang sering tersentuh banyak orang, yaitu uang kertas dan logam.

“Upaya pencegahan lainnya melalui pembayaran non-tunai. Saat ini Pertamina telah menerima pembayaran non-tunai dengan berbagai platform, di antaranya aplikasi MyPertamina yang terhubung dengan LinkAja," tambah Mas’ud.

Melalui aplikasi MyPertamina, saat ini Pertamina memberikan banyak promo menarik diantaranya promo cashback 50 persen bagi pengemudi Ojek Online untuk pembelian Pertalite, cashback 50 persen bagi Angkutan Kota untuk pembelian produk pertalite dan dexlite serta cashback 30 persen bagi masyarakat umum untuk pembelian Pertamax Series dan Pertamina Dex.

"Dengan adanya pengembangan platform pembayaran ini, beragam program loyalty dapat kita berikan dan implementasikan dengan baik,"pungkasnya.

Sebagai dukungan untuk mencegah penyebaran COVID-19, Pertamina juga telah meluncurkan layanan Pertamina Delivery Services (PDS) untuk kemudahan konsumen memesan produk - produk Pertamina dari rumah. Cukup menelepon Pertamina Call Center 135, produk BBM, Bright Gas, Pelumas dan kebutuhan pokok yang dijual di Bright Store dapat diantarkan ke alamat konsumen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement