VIVA – Roro Fitria tak kuasa menahan rasa sedih karena tak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama ibunya. Padahal dia sudah bebas dari kasus narkoba yang menimpanya.
Raden Retno Winingsih, sang ibunda meninggal dunia saat dia masih berada di balik jeruji besi. Bahkan Roro Fitria kini tak bisa pulang kampung ke Yogyakarta karena larangan mudik dan program PSBB.
"Iya, (enggak pulang kampung) betul, sangat sedih karena kan sejak Nyai dinyatakan bebas kan belum bisa nyekar ke makam mama maupun papa," kata Roro Fitria dalam tayangan Brownis, hari Rabu, 20 Mei 2020.
Sudah pasti rasa rindu mendalam dirasakan wanita yang kini telah berhijab itu. Dia berharap agar wabah COVID-19 cepat berakhir agar bisa segera pulang kampung dan nyekar ke makam orang tuanya.
"Jadi suatu rasa rindu yang sangat mendalam dalam diri Nyai insya Allah selalu berdoa agar lockdown selesai Corona virus clear jadi bisa terbang ke Yogya," ungkap dia.
Roro yang biasanya tinggal bersama bersama sang ibunda di rumah mewahnya kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, harus tinggal sendiri. Ketika dia akhirnya bebas lewat program asimilasi, Roro Fitria sebenarnya sangat ingin bertemu sang ibu. Dia ingin meminta maaf dan sungkem kepada sang ibu.
"Iya karena itu yang paling Nyai inginkan. Ingin peluk pengen, ingin sujud, sungkem, (mengaku) atas kesalahan yang Nyai lakukan," kata Roro lagi.
"Cinta mama selalu ada di hati Nyai. Itulah motivasi Nyai berhijrah, untuk bisa nyenengin mama di dalam jannah," ucap Roro.