REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA — Pemerintah Turki mengecam rencana Israel mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat. Turki menyerukan masyarakat internasional menghentikan hal tersebut.
“Kami menolak rencana Israel mencaplok Tepi Barat dan menyerukan agar dunia mengambil sikap menentangnya. Pendudukan dan pencaplokan adalah kejahatan,” kata juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (20/5), dikutip laman Anadolu Agency.
Kalin menegaskan bahwa pencaplokan melanggar hukum internasional. “Pengumuman Pemerintah Israel yang baru didirikan pada upacara pengambilan sumpah untuk mencaplok permukiman di Tepi Barat dan Lembah Yordan merupakan perpanjangan dari kebijakan pendudukan yang mengabaikan hukum internasional,” ujarnya.
Kalin menyebut, masyarakat internasional harus menghentikan pendekatan sembrono Israel. Kalin memperingatkan mereka yang mendukung kebijakan pencaplokan Tepi Barat, baik secara langsung maupun diam-diam, merupakan mitra setara untuk kejahatan tersebut.
Kalin kembali menekankan tentang posisi Yerusalem. “Yerusalem adalah tempat perlindungan kita. Yerusalem adalah kepercayaan kita. Siapa pun yang mengkhianati kepercayaan itu akan bertanggung jawab sebelum sejarah,” ujarnya.
Menurut Kalim, negara-negara Muslim harus mengambil langkah mendesak dalam masalah ini. Mereka harus melindungi rakyat dan tanah Palestina dari pendudukan serta pencaplokan Israel.
Israel berencana secara resmi mencaplok Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. Hal itu sesuai kesepakatan pemerintahan koalisi Israel yang dipimpin Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz.