REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan semua perjalanan dari negara-negara Amerika Latin, khususnya Brasil. Hal itu dipertimbangkannya di tengah memburuknya pandemi Covid-19 di wilayah tersebut.
Brasil saat ini menjadi pusat penyebaran infeksi Covid-19 di Amerika Latin. Brasil sekaligus jadi negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak ketiga di dunia setelah AS dan Rusia.
Menurut Johns Hopkins University, Brasil telah melaporkan lebih dari 262 ribu kasus dan 17.509 di antaranya meninggal dunia. Para pakar kesehatan memperkirakan bahwa jumlah kasus yang sebenarnya bisa lebih tinggi dari yang terdata karena akses untuk tes Covid-19 masih terbatas.
Otoritas kota Manaus baru-baru ini harus menggunakan kuburan massal untuk menampung korban Covid-19. Sementara rumah sakit di Sao Paulo telah mencapai kapasitas 90 persen.
Akhir pekan lalu, Presiden Brasil Jair Messias Bolsonaro kedapatan berbicara di hadapan para pendukungnya dengan tidak mengenakan masker dan berfoto bersama anak-anak. Bolsonaro bahkan menyerukan penggunaan obat-obatan seperti hydroxychloroquine untuk melawan virus.
Menteri Kesehatan Brasil Nelson Teich yang tidak menyetujui penggunaan obat itu untuk semua pasien, memutuskan mundur hanya setelah sebulan menjabat. "Saya tidak ingin warga Brasil sakit. Kami akan memasok ventilator ke Brasil," ujar Trump.