REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- sebanyak 18 bidang lahan yang dibebaskan di exit tol Jagorawi kilometer (Km) 42,5 di Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, tak lagi memiliki kendala. Diharapkan pengerjaan exit tol Jagorawi akan segera dimulai dan ditargetkan dapat diselesaikan pada Agustus 2020.
“Targetnya Agustus 2020 sudah bisa terhubung dan bisa digunakan. Awal Juni (proyek) sudah bisa mulai dikerjakan," ujar Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, Rabu (20/5).
Dedie menjelaskan, pihaknya telah meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Telekomunikasi Indonesia wilayah Bogor untuk melakukan penataan utilitas di sekitar pembangunan tersebut. Menurutnya, PLN dan Telkom mendukung rencana program Pemkot Bogor.
Dedie mengatakan, exit tol tersebut akan memiliki panjang jalan 600 meter dengan lebar 12 meter. Karena itu, posisi kabel dan jaringan atas harus terlebih dahulu di pindahkan. Demikian, saat pengerjaan tak ada ganguan akibat kabel utilitas.
"Untuk kabel jaringan bawah tanah dan (pipa) PDAM akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk memudahkan akses bukaan tol baru," ucap Dedie.
Bukaan itu akan menghubungkan Tol Jagorawi dengan Jalan Regional Ring Road (R3) dari Parung Banteng. Dibukanya tol itu, juga diyakini dapat mengurangi beban kendaraan yang menuju ke Terminal Baranangsiang.
Dedie menambahkan, proses pengerjaan akan dilakukan oleh PT Summarecon. Dia mengungkapkan, Pemkot Bogor hanya membantu untuk menyelesaikan persoalan fi lapangan.
“Kita fasilitasi kemudahan pembangunan dan pembebasan lahan. Jika dilaksanakan di tahun ini, sesuatu yang bisa kita capai yaitu untuk memecah lalu lintas di tengah pandemi Covid-19,” ucapnya.