REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak keras recana pencaplokan tanah di Tepi Barat oleh Israel. Juru bicara Kepresidenan Turki menyatakan komunitas internasional harus menentang rencana Israel mencaplok Tepi Barat.
"Kami menolak rencana Israel untuk mencaplok Tepi Barat dan menyerukan agar dunia juga menentangnya. Pendudukan dan pencaplokan adalah kejahatan," kata Ibrahim Kalin lewat Twitter.
Kalin menegaskan bahwa Turki akan mendukung semua langkah yang harus diambil untuk menentang pendudukan dan pencaplokan tanah Palestina.
Israel diperkirakan akan melakukan aneksasi pada 1 Juli seperti yang disepakati antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Benny Gantz, pimpinan Partai Biru dan Putih.
Rencana itu merupakan perkembangan dari "Kesepakatan Abad Ini" usulan Presiden Donald Trump yang diumumkan pada 28 Januari.
Di bawah rencana itu, Yerusalem akan diakui sebagai "ibu kota Israel yang tidak terbagi dan abadi".
Menurut para pejabat Palestina, Israel juga akan mencaplok 30-40 persen wilayah Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Pada Minggu, Netanyahu mengumumkan pemerintah gabungannya ke Parlemen Israel (Knesset), mengakhiri kebuntuan politik yang telah berlangsung selama satu tahun.
Gantz akan menggantikan posisi Netanyahu sebagai perdana menteri pada 17 November 2021.
https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-tolak-rencana-israel-aneksasi-tepi-barat-/1847675