Kamis 21 May 2020 12:00 WIB

Penembak Masjid Norwegia Dituntut 21 Tahun Penjara

Penembak Masjid Norwegia tidak menyesal.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Penembak Masjid Norwegia Dituntut 21 Tahun Penjara . Tersangka penembakan Masjid Al-Noor Islamic Center, Baerum, Ibu Kota Oslo, Norwegia menjalani persidangan perdananya.
Foto: Cornelius Poppen, NTB scanpix via AP
Penembak Masjid Norwegia Dituntut 21 Tahun Penjara . Tersangka penembakan Masjid Al-Noor Islamic Center, Baerum, Ibu Kota Oslo, Norwegia menjalani persidangan perdananya.

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Jaksa Norwegia menuntut meminta hukuman 21 tahun kepada seorang ekstremis sayap kanan yang mengaku melepaskan tembakan di sebuah masjid di dekat Oslo setelah membunuh saudari tirinya. Philip Manshaus (22 tahun) dituduh membunuh dan melakukan tindakan teror.

"Dia tampaknya akan berbahaya untuk waktu yang sangat lama," kata jaksa Johan Overberg, kepada pengadilan di luar Oslo dalam pernyataan penutupannya dilansir di Al Arabiya, Rabu (20/5).

Baca Juga

Manshaus ditangkap pada 10 Agustus 2019 setelah menembaki masjid Al-Noor di Baerum, pinggiran kota Oslo yang makmur, dengan mengenakan rompi antipeluru dan helm dengan kamera. Hanya tiga jamaah yang berada di masjid pada saat itu, dan tidak ada cedera serius ketika seorang pria 65 tahun mengalahkan Manshaus.

Jasad saudari tirinya Ihle-Hansen yang berusia 17 tahun kemudian ditemukan di rumah mereka. Polisi mengatakan dia diadopsi dari China oleh kekasih ayahnya, Johanne Zhangjia, dan dibunuh oleh empat peluru.

Norwegia tidak memiliki hukuman seumur hidup, tetapi hukuman penjara yang diminta dapat diperpanjang tanpa batas waktu selama orang tersebut dianggap ancaman bagi masyarakat. Dalam dakwaannya, Overberg berpendapat pembunuhan saudari tiri Manshaus adalah pembunuhan yang direncanakan dengan motif rasialis.

Di masjid, tempat jamaah bersiap untuk Idul Fitri, Manshaus ingin membunuh sebanyak mungkin Muslim. Jaksa menekankan terdakwa tidak menunjukkan penyesalan.

Manshaus telah mengakui fakta-fakta kasus tetapi mengaku tidak bersalah, mengklaim tindakannya merupakan keharusan, yaitu untuk memastikan kelangsungan hidup ras kulit putih.

Sebelumnga, Overberg telah ditangkap setelah penembakan di dalam masjid menyebabkan satu orang terluka. Polisi mengatakan seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke Pusat Islam Al-Noor, di pinggiran ibu kota Oslo. 

Polisi mengatakan pria itu bertindak sendiri ketika dia menyerang masjid. Direktur masjid mengatakan kepada media setempat korban adalah seorang anggota jamaah berusia 75 tahun. 

"Salah satu anggota kami telah ditembak oleh seorang pria kulit putih dengan helm dan seragam," kata Irfan Mushtaq kepada surat kabar lokal Budstikka. 

Dia kemudian mengatakan kepada saluran lokal TV2 bahwa penyerang itu membawa dua senjata seperti senapan dan pistol. Dia mendobrak pintu kaca dan melepaskan tembakan.

Pria bersenjata itu mengenakan pelindung tubuh, dibekuk oleh orang-orang di masjid sebelum polisi tiba di tempat kejadian, tambah Mushtaq. Sumber kepolisian mengatakan kepada penyiar publik NRK bahwa beberapa senjata ditemukan di dalam masjid, yang terletak di kota Baerum, setelah penembakan itu. Masjid sebelumnya telah menerapkan langkah-langkah keamanan tambahan setelah seorang pria bersenjata menewaskan 51 orang di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

Dia mengatakan dia terinspirasi oleh serangan di Christchurch di Selandia Baru pada Maret 2019, ketika Brenton Tarrant menewaskan 51 orang dalam penembakan di dua masjid. Tarrant pada gilirannya mengatakan dia terinspirasi oleh Anders Behring Breivik dari Norwegia, yang pada Juli 2011 menewaskan 77 orang dalam ledakan bom truk di dekat kantor pemerintah di Oslo dan penembakan di kamp pemuda Partai Buruh di pulau Utoya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement