Kamis 21 May 2020 12:36 WIB

Antartika Jadi Hijau, Ini Penyebabnya

Antartika tak lagi melulu es dan penguin.

Rep: Puti Almas/ Red: Yeyen Rostiyani
Antartika Jadi Hijau, Ini Penyebabnya. Padahal, Antartika identik dengan warna putih sejauh mata memandang.
Foto: Jason Auch/Wikimedia
Antartika Jadi Hijau, Ini Penyebabnya. Padahal, Antartika identik dengan warna putih sejauh mata memandang.

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- Bagian dari Semenanjung Antartika dilaporkan akan berubah warna menjadi hijau. Penyebabnya ternyata karena ganggang yang mekar di salju setelah meningkatnya suhu global. 

Para peneliti dari University of Cambridge dan British Antarctic Survey menggabungkan citra satelit dengan pengamatan di lapangan untuk mendeteksi tingkat ganggang hijau saat ini di Antartika. Di tempat yang dikenal sebagai benua paling dingin di dunia itu, mereka mengidentifikasi lebih dari 1.600 ganggang hijau yang terpisah di salju melintasi semenanjung, dengan luas permukaan gabungan 1,9 kilometer persegi.

"Meskipun jumlahnya relatif kecil pada skala global, di Antartika dengan jumlah tanaman yang sangat sedikit, jumlah biomassa itu sangat signifikan," Matt Davey dari Departemen Ilmu Tanaman Cambridge, dilansir CGTN, Kamis (21/5). 

Davey mengatakan banyak orang mengira bahwa apa yang ada di Antartika hanyalah salju dan penguin. Namun, faktanya ada banyak kehidupan tanaman di sana, meski dengan jenis berbeda dibanding apa yang ada di daratan lainnya di dunia. 

Tim peneliti juga menghitung bahwa ganggang di Semenanjung Antartika saat ini menyerap kadar CO2 atau setara dengan 875.000 rata-rata perjalanan mobil. Mereka juga menemukan bahwa sebagian besar ganggang yang mekar berada dalam jarak lima kilometer (tiga mil) dari koloni penguin. Hal itu disebabkan kotoran dari hewan jenis unggas yang sangat baik untuk menyuburkan tanah. 

Andrew Fray, penulis utama sekaligus peneliti di University of Cambridge dan NERC Field Spectroscopy Facility, Edinburgh mengatakan ketika suhu di Antartika terus menghangat, khususnya di bagian pulau-pulau kecil di dataran rendah, pada titik tertentu salju tak akan lagi menutupi area tersebut saat musim panas. 

"Sebaliknya, di utara semenanjung kami melihat beberapa (ganggang) mekar sangat besar dan kami berhipotesis bahwa kami cenderung melihat lebih banyak ganggang yang mekar dan besar ini,” jelas Gray. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement