REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersiap melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk menentukan tanggal 1 Syawal 1441 H.
Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU, KH Nahari Muslih menjelaskan, NU menentukan tanggal 1 dalam kalender qamariyah dengan melaksanakan rukyatul hilal bil fi'li yakni upaya melihat hilal secara langsung bersandarkan pada sabda Rasulullah SAW.
Kiai Nahari mengatakan, proses rukyah akan berlangsung pada Jumat (22/5). "Kali ini rukyah akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2020, hari Jumat, di berbagai titik di seluruh wilayah Nusantara yang telah ditetapkan," ungkap Kiai Nahari kepada Republika.co.id, Kamis (21/5).
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan rukyatul hilal ini, PBNU akan menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan Covid-19. "Semuanya dipantau dan dikoordinasikan dari PBNU, melalui NU Channel, dan pasti menggunakan protokol kesehatan berkenaan dengan Covid 19 ini," ujar dia.
Sementara, PP Muhammadiyah sudah menetapkan lebih awal terkait 1 Syawal 1441 H. Hal ini disampaikan melalui Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2020 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1441 Hijriah.
Dalam maklumat tersebut disampaikan, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M. n