REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach berpendapat Olimpiade 2020 Tokyo terpaksa harus dibatalkan. Itu jika kejuaraan tersebut akhirnya tidak bisa diselenggarakan tahun depan karena pandemi virus corona berkepanjangan.
Pada Maret, IOC dan pemerintah Jepang mengambil keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menunda Olimpiade, yang sedianya akan dimulai pada bulan Juli, selama satu tahun karena wabah virus corona baru.
Virus corona baru ini telah menginfeksi lebih dari 17.100 orang dan menyebabkan 797 kasus kematian di Jepang.
"Sejujurnya saya memiliki beberapa pemahaman untuk ini, karena anda tidak bisa selamanya mempekerjakan 3.000 atau 5.000 orang di Komite Penyelenggara," kata Bach seperti dunukil dari Antara, Kamis (21/5).
"Anda tidak bisa setiap tahun mengubah seluruh jadwal olahraga di seluruh dunia dari semua federasi besar. Anda tidak bisa membuat para atlet berada dalam ketidakpastian."
Bach mengatakan IOC berkomitmen untuk mengadakan Olimpiade tahun depan meskipun harus disiapkan untuk berbagai skenario, termasuk karantina atlet.
"Apa artinya ini bagi kehidupan di Olympic Village?" dia berkata.
"Semua skenario yang berbeda sedang dalam pertimbangan dan mengapa saya mengatakan ini adalah tugas yang sangat besar, karena ada begitu banyak pilihan yang berbeda sehingga tidak mudah untuk mengatasinya (sekarang)."
"Ketika kita memiliki pandangan yang jelas tentang bagaimana dunia akan terlihat pada 23 Juli 2021, maka (kita akan) mengambil keputusan yang tepat."