Kamis 21 May 2020 15:29 WIB

Kinerja Terjaga, SIG Penuhi Kewajiban Pembayaran Tepat Waktu

Perseroan telah melakukan berbagai strategi untuk menjaga kinerja di masa pandemi.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Aktivitas pabrik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Aktivitas pabrik PT Semen Indonesia di Kabupaten Rembang.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pandemi Covid-19 telah membawa dampak besar dan menyeluruh terhadap seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Beberapa kebijakan pun diterapkan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus tersebut.

Salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna menekan laju penyebaran wabah Covid-19, kendati harus berdampak kepada aktivitas dunia usaha di berbagai lini. Tak terkecuali bagi industri semen nasional.

Hanya saja, industri semen nasional relatif masih mampu bertahan dengan indikator penurunan kinerja yang tidak terlalu signifikan, di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini.

“Pada Triwulan I tahun 2020, konsumsi semen nasional tercatat sebesar 14,9 juta ton atau mengalami penurunan 4,9 persen, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” ungkap Direkur Keuangan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Doddy Sulasmono Diniawan.

Sebagai market leader industi semen nasional, jelasnya, SIG mampu mencatatkan kinerja penjualan yang optimal. Sampai dengan akhir Maret 2020, penjualan domestik SIG mencapai 7,9 juta ton atau meningkat  4,7 persen dibandingkan Triwulan I tahun 2019.

Perseroan, telah melakukan berbagai strategi untuk menjaga kinerja di tengah masa pandemi saat ini. Selain menjaga pasar semen dalam negeri, SIG juga terus menggenjot penjualan melalui pasar ekspor.

“Sehingga, pada Triwulan I tahun 2020 ini, total ekspor SIG dari Indonesia mencapai 1,0 juta ton atau tumbuh 23,2 persen, dibandingkan dengan total ekspor tahun lalu,” lanjut Doddy.

Ia juga mengungkapkan, dengan kondisi seperti ini, dapat dipastikan kegiatan usaha dan kondisi finansial SIG tetap terjaga dengan baik.

Karena itu, perseroan juga berkomitmen untuk menjalankan pemenuhan kewajiban finansial terhadap para mitra usaha, yang mencakup para pemasok, kreditur perbankan, serta investor dengan baik serta tepat waktu.

Artinya, di tengah situasi pandemi ini, SIG tidak berencana untuk menunda kewajiban atau melakukan restrukturisasi pinjamannya. Sampai saat ini, semua kewajiban yang jatuh tempo telah bisa dibayarkan sesuai dengan jadwal.

“Karena SIG memilliki kondisi likuiditas yang memadai serta masih memiliki standby facility yang cukup untuk dapat dipergunakan sewaktu-waktu,”  jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement