REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Menteri BUMN Erick Thohir ingin segera membangun industri kesehatan di Indonesia agar ada kemandirian industri alat kesehatan beserta obat-obatannya. Menurut Erick, di Jabar banyak perusahaan BUMN. Misalnya, Bio Farma dan PT Dirgantara yang pelan-pelan membangun kebutuhan kesehatan dan obat-obatan.
"Kami Kementerian BUMN sudah membuat roadmap. Jadi, kedepannya Kimia Farma fokus ke obat kimia, Bio Farma akan fokus pada obat berbasis hubungannya dengan stemsel atau vaksin dan lain-lain. Nah, Indofarma akan fokus ke obat herbal," tutur Erick kepada wartawan saat bertemu dengan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kamis (21/5).
Erick berharap, BUMN dan BUMD bisa fokus ke dua hal ini. Sehingga, banyak yang bisa ditingkatkan untuk pembangunan industri yang kaitannya dengan pangan. "Karena kekhususan bagaimana menjaga suplay chain. Apalagi sekarang untuk menjaga kestabilan pangan. Insya Allah akan ada kerja sama antara BUMN dan BUMD," katanya.
Saat ditanya terkait usulan Gubernur Jabar agar ada BUMN yang fokus ke Bioteknologi, Erick mengatakan, Bioteknologi kesehatan harus menjadi prioritas kedepan. Karena, usia rata-rata sekarang 35 tahun. Jadi, mayoritas 20 tahun nanti akan semakin berumur.
"Tentu mau tak mau selain ketahanan energi dan pangan, maka ketahanan kesehatan harus jadi prioritas. Kita BUMN membuka roadmap salah satunya tadi klasifikasi masing-masing BUMN punya fokus agar tak overlapping," ujarnya.
Bahkan Erick mengaku, dalam mengembangkan industri kesehatan tersebut, pihaknya akan melibatkan pengembangan riset dan penelitian dari peneliti yang ada di universitas-universitas. "Kami tak mau mematikan swasta. Justru kami ingin bangun ekosistem dengan swasta dan perguruan tinggi. supaya kita jaga suply chainnya," katanya.