Kamis 21 May 2020 16:13 WIB

Konsumsi Premium Jatim Turun 26 Persen Selama Ramadhan

Penurunan konsumsi BBM di Jatim disebabkan oleh penerapan pembatasan sosial.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5). PSBB di Jatim menyebabkan penurunan konsumsi BBM.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Panglima Sudirman, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/5). PSBB di Jatim menyebabkan penurunan konsumsi BBM.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- General Manager (GM) Pertamina MOR V, Werry Prayogi menyampaikan, sepanjang ramadhan, konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Jawa Timur mengalami penurunan. Werry menjabarkan, untuk produk jenis Gasoline (Premium dan Perta Series), turun sebesar 26 persen dibandingkan konsumsi harian normal.

"Yaitu dari 12.900 kilo liter (KL) per hari menjadi 9.600 KL per hari. Sementara untuk jenis Gasoil (Biosolar dan Dex Series) juga ikut turun sebesar 22 persen, dari 6.000 KL per hari menjadi 4.700 KL per hari," kata Werry, Kamis (21/5).

Werry menegaskan, penurunan konsumsi BBM terjadi seiring dengan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa kabupaten/kota di Jatim. Ditambah lagi adanya imbauan pemerintah agar masyarakat tidak mudik lebaran idul fitri, dalam upaya menekan penyebaran Covid-19.

Werry melanjutkan, untuk konsumsi Liquified Petroloeum Gas (LPG) sektor rumah tangga, selama Ramadhan 2020 tercatat stabil. Dimana konsumsinya mencapai 3.900 Metrik Ton (MT) per hari. Werry menerangkan, yang termasuk LPG sektor rumah tangga adalah LPG subsidi 3 kilogram, serta Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram.

Werry menegaskan, Pertamina tetap fokus dan memastikan proses penyediaan energi tetap berjalan baik, meskipun pemerintah melarang masyarakat untuk mudik. Sehingga, kata Werry, masyarakat tidak perlu khawatir, karena BBM dan LPG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Timur menyambut Idul Fitri. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement