REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kota Wuhan, China yang diyakini titik awal pandemi virus corona kini sepenuhnya melarang perburuan, peternakan, dan konsumsi satwa liar. Virus corona diyakini berasal dari pasar basah yang menjual satwa liar di Wuhan.
Langkah itu tampaknya untuk merespons penelitian yang menunjukan virus corona berasal dari kelelawar, lalu ditularkan ke manusia melalui satwa liar yang dijual sebagai makanan di salah satu pasar kota Wuhan. Peraturan yang diumumkan pada Kamis (21/5) itu berusaha menerapkan langkah-langkah yang sudah diloloskan di level nasional. Langkah-langkah untuk melindungi satwa liar termasuk satwa laut dan menjanjikan bantuan keuangan bagi penjualnya untuk beralih ke bisnis yang lain.
Namun ada beberapa pengecualian, salah satunya mengizinkan penggunaan satwa liar untuk obat tradisional China dengan syarat tidak dikonsumsi langsung manusia. Aturan meninggalkan batasan yang tidak jelas apakah peraturan itu mencakup trenggiling atau tidak. Hewan mamalia kecil itu kerap digunakan untuk obat tradisional China. Tapi kini dianggap salah satu perantara yang membawa virus. Peraturan itu segera ditegakkan dan berlaku selama lima tahun.