REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan 1441 H segera berakhir. Untuk itu Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang itsbat atau penetapan awal bulan Syawal 1441 H.
Sidang itsbat akan digelar di kantor pusat Kemenag, Jakarta pada Jumat, 22 Mei 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan virus korona jenis baru (Covid-19).
"Penyelenggaraan sidang itsbat awal bulan Syawal sama persis seperti saat penetapan awal Ramadhan 1441 Hijriah," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin kepada Republika.co.id, Kamis (21/5).
Dijelaskan, ada tiga sesi dalam sidang itsbat tersebut. Pertama, seminar tentang posisi hilal yang dilaksanakan sekitar pukul 16.30 WIB. Seminar ini akan disiarkan secara terbuka dan bisa diikuti oleh masyarakat secara virtual.
Sesi kedua, sidang itsbat penentuan awal bulan Syawal. Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi akan memimpin langsung sidang tersebut. Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan ormas Islam juga akan ikut sidang isbat secara virtual.
Menurut Kamaruddin, memang ada beberapa peserta yang hadir secara fisik di sidang itsbat yaitu menteri agama, perwakilan MUI dan Komisi VIII DPR. "Sesi ketiga yakni konferensi pers yang dilaksanakan setelah sidang itsbat untuk menyampaikan kepada publik tentang hasil sidang itsbat," kata dia.
Mengenai adanya kemungkinan 1 Syawal 1441 H akan serentak, Kamaruddin meminta untuk menunggu hasil sidang itsbat tersebut. Kalau Muhammadiyah sudah menetapkan tanggal 1 Syawal 1441 H, namun pemerintah menentukan 1 Syawal harus menggunakan dua metode yakni hisab dan rukyah.
Ia juga menjelaskan, karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19, maka sidang itsbat ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jadi, sidang itsbat berlangsung secara virtual dengan hanya beberapa orang saja yang hadir.
‘'Tentu secara ketat akan menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, menggunakan masker, menyemprot ruang sidang dengan cairan disinfektan dan lain sebagainya,’’ ujar Kamaruddin.
Protokol kesehatan juga diterapkan oleh tim yang memantau hilal di lapangan. ‘’Kita buat surat edaran ke seluruh Indonesia kepada yang melaksanakan pemantauan hilal juga harus menerapkan protokol Covid-19 itu," jelasnya.
Kemenag menyampaikan, ada 80 tim yang memantau hilal di seluruh Indonesia untuk menentukan awal bulan Syawal 1441 H. Mereka akan melaporkan hasil pemantauan hilal tersebut saat sidang itsbat di kantor pusat Kemenag, Jakarta.