Kamis 21 May 2020 16:46 WIB

Jubir: Kita tak Bisa Larang Aktivitas Warga Jelang Lebaran

Jubir hanya meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan saat beraktivitas.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto
Foto: ANTARA/dhemas reviyanto
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyadari akan ada peningkatan aktivitas masyarakat menjelang Lebaran di tengah pandemi Covid-19. Kendati begitu, pemerintah juga menyampaikan tidak bisa melarang adanya peningkatan aktivitas ini.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan pers, Kamis (21/5). Menurutnya, yang terpenting bagi masyarakat adalah tetap menjalankan protokol kesehatan seperti jaga jarak, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan mengenakan masker saat bepergian.

Baca Juga

Yuri hanya meminta masyarakat untuk bisa bergantian pergi ke pasar atau toko agar tidak terjadi penumpukan massa. Yuri juga meminta warga agar tetap menjaga jarak minimal 1 meter saat terpaksa berada di ruang publik.

"Kita pahami bersama bahwa saat ini aktivitas masyarakat secara tradisionil, sudah terbiasa, menjelang Idul Fitri pasti akan meningkat. Kita tetap tidak melarang, namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditentukan," kata Yurianto.

Ia pun meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di level daerah untuk memperketat pengawasan agar protokol kesehatan benar-benar dijalankan oleh masyarakat. Pernyataan Yuri itu berbarengan dengan pengumuman peningkatan kasus positif Covid-19 yang kembali mencetak rekor pada Kamis (21/5) ini, dengan angka penambahan 973 orang dalam sehari.

Yuri sendiri membenarkan bahwa angka ini merupakan yang tertinggi sejak kasus Covid-19 diumumkan pertama kali di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu. Dengan kondisi ini, ia mengajak masyarakat untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan.

"Sementara kita sulit melihat siapa orang yang membawa virus di sekitar kita. Maka mencuci tangan dengan sabun harus dilakukan sesering mungkin. Kemudian pakai masker apabila keluar rumah," kata Yurianto.

Yuri mengingatkan bahwa masyarakat harus dibiasakan untuk menjalani sebuah normal baru. Kondisi itu mewajibkan seluruh elemen masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di mana saja. Metode tersebut dianggap paling ampuh untuk memutus rantai penularan Covid-19.

"Inilah cara hidup baru, cara hidup normal yang baru. yang harus kita laksanakan mulai saat ini. Ini menjadi penting karena kita sadari bahwa Covid-19 sampai saat ini masih belum diketemukan vaksinnya," kata Yurianto.

Menurutnya, pemerintah juga perlahan-lahan sedang memikirkan agar masyarakat bisa kembali produktif. Namun, ujar Yuri, produktif yang dimaksud harus tetap dengan satu syarat utama yakni jaminan agar tidak tertular dan menularkan Covid-19.

"Produktivitas kita harus benar-benar memperhatikan cara pencegahan agar tidak tertular Covid. Ini yang harus menjadi kebiasaan baru dalam hidup kita," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement